BANGKO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Kelangkaan minyak goreng rupanya juga ikut dirasakan warga Kota Bangko, Kabupaten Merangin. Kondisi ini sudah terjadi sekitar 4 hari terakhir. Begitu ada stok minyak goreng yang masuk, langsung diserbu emak-emak.
Ini terlihat di beberapa titik, Selasa (22/2). Terlihat ibu-ibu rebutan bahkan sampai saling dorong untuk mendapatkan minyak goreng. Jalan di dekat jembatan layang atau Jalan Rangkayo Hitam bahkan dibuat macet total, akibat banyaknya warga yang menyerbu ritel Indomaret yang hari itu menyediakan minyak goreng.
"Kami dari tadi (kemarin, red) ngantre. Sampai dalam cuma dapat 1 liter," keluh salah satu ibu-ibu yang ikut mengantre minyak. Dia berharap pemerintah segera mencari solusi kelangkaan minyak goreng tersebut.
"Ini kebutuhan sehari hari untuk kami masak. Kami dari kemarin sudah cari minyak sayur ini," singkatnya. Terpisah Yoprizal, pegawai Indomaret mengaku tidak bisa melayani ibu-ibu itu satu per satu. Saat minyak datang, mereka sudah menyerbu dan mengambil sendiri dari dus minyak.
Baca juga: Sulit Dilawan, Emak-Emak Serbu Indomaret di Bangko Hingga Saling Dorong, Ini Penyebabnya
"Ada 20 dus minyak yang datang tadi. Habis semua diserbu. Kita juga tidak tahu ada yang sudah bayar atau tidak karena banyak yang ngambil masing-masing," ungkapnya.
Rut Krisdianti, kepala toko mengaku jika minyak yang diserbu itu terdiri dari dua kemasan yakninya kemasan 1 liter dan 2 liter. "Kami juga tidak tahu ibu-ibu itu dapat info minyak datang dari mana. Waktu mobil barang datang mereka sudah ramai menyerbu ke sini," kata dia.
Sedangkan untuk harga minyak sendiri tidak ada kenaikan, 1 liter Rp14.000. Kejadian serupa juga terpantau, sekira pukul 13.00 di salah satu toko ritel Indomaret yang berlokasi di Jalan Lintas Sumatera, samping SPBU Pematang Kandis Bangko.
Antrean panjang yang didominasi kaum hawa juga menyerbu minyak goreng kemasan. “Saya hampir 2 jam mengantre berdesakan bersama ibu-ibu lainya untuk membeli minyak goreng kemasan yang sudah lebih kurang 1 bulan ini susah didapat,” keluh Nurmayati (55) warga Pematang Kandis.
Baca juga: Gubernur Al Haris Resmikan Gedung Kesenian SMK Negeri 4 Sarolangun
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa minyak goreng susah didapat sejak ada kenaikan harga. “Kalau di toko ritel Indomaret seperti yang saya beli hari ini (kemarin, red) 2 liter dijual Rp28 ribu,” ujarnya.
Suhar (45) warga Desa Mentawak, yang sedang mengantarkan istrinya untuk membeli minyak goreng terpaksa putar arah. Ini lantaran tak tahan melihat antrean panjang. Lanjut Suhar, di toko lainya yang jual kebutuhan dapur sekarang juga susah didapat dan apabila ada stok harganya melambung tinggi di atas harga yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sayangnya, petugas di dua ritel tersebut tak bisa lagi mengingatkan konsumen untuk tetap menjaga prokes. Semua tak ada lagi memikirkan jarak. Kasat Pol PP Sobraini selaku Ketua Satgas Covid-19 Merangin, mengaku tidak mendapatkan informasi terkait kejadian tersebut.
"Memang kalau mereka melanggar akan kita bubarkan, tadi itu diluar pantauan kita. Juga tidak ada pemberitahuan. Besok kalau masih ada seperti itu akan kita tindak tegas, kalau perlu kita bubarkan, jika memang tidak diindahkan akan kita proses sesuai undang-undang yang berlaku," singkatnya.
Antrian panjang juga terjadi di Pasar Bawah Bangko, bahkan pasar murah yang digelar bulog terlihat mulai pukul 08.00, masyarakat sudah berjejer panjang untuk mendapatkan minyak goreng.