JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, SAROLANGUN - Tindak pidana pencurian dengan pemberatan di wilayah Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun tengah marak terjadi. Tak tanggung-tanggung, dalam sekali beraksi pelaku bisa mengangkut dua sampai tiga kendaraan.
Kapolsek Singkut, Iptu Josua mengatakan peningkatan jumlah kejahatan dipicu oleh lemahnya perekonomian masyarakat.
Lebih lanjut kata Josua, dengan meningkatnya kejadian tindak pidana kejahatan tentu akan jadi atensi dari pihak kepolisian.
Tidak hanya pencurian dari kendaraan bermotor (Curanmor), pihaknya mengaku juga menangani kasus lain seperti pembobolan sarang walet yang kini masih dikordinasikan untuk masuk ke tahap dua di Kejaksaan.
"Kami tetap menjadikan hal tersebut atensi, karena keamanan dan ketertiban masyarakat jadi tanggung jawab kami," ujar Josua, Jumat (6/8).
Menurut dia, jika kedepan angka kejahatan semakin marak diwilayahnya. Josua mengatakan telah berkordinasi dengan Polres untuk bantu beckup Polsek.
"Kalau untuk jumlahnya tidak bisa saya pastikan karena kita juga ada kegiatan-kegiatan lain. Namun untuk kejadian memang sedang marak-maraknya," ungkapnya.
Selain itu, Josua pun membandingkan dari tahun 2020 yang lalu. Dimana kata dia terdapat trend yang meningkat dan untuk itu pihaknya berupaya semaksimal mungkin menjawab keresahan masyarakat.
"Paling banyak itu kasus 363 pencurian dengan pemberatan, jadi pencurian dilakukan pada malam hari atau subuh saat masyarakat lagi istirahat itu kendaraannya diambil," katanya.
Masih kata dia, untuk kendaraan yang diambil dalam sekali beraksi bisa mencapai dua atau tiga kendaraan.
"Jumlahnya itu dua atau tiga kendaraan sekali ambil, kita sudah lakukan pemetaan bahwa pelaku ini orangnya sama," jelasnya.
Sementara itu, Josua memetakan beberapa titik yang rawan terjadinya kejahatan terdapat di Singkut dua, Singkut tiga dan Singkut tujuh. "Itu menjadi titik rawan terjadi tindak pidana," tutupnya. (bam)