Amankan 15 Orang, Polisi Dihadang Warga

Sabtu 19-02-2022,09:04 WIB

 

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Pengamat Jambi, Nasroel Yasir, menganggap bahwa penghadangan mobil polisi oleh warga Sungaipeniang, Kecamatan Sungaimanau, Kabupaten Merangin, terkait pemberantasan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), tak sepenuhnya salah masyarakat.

Menurutnya, pemerintah juga salah karena selalu tarik ulur untuk mencari solusi ini. Nasroel mengatakan, aktivitas PETI di tengah masyarakat terkesan dibiarkan terlalu lama. “Dari dulu sampai sekarang tidak ada solusi dari pemerintah,” kata dia, Jumat (18/2).

Karena minim solusi, aktivitas ini pun terus berjalan. Lama-lama, masyarakat menggantungkan penghasilan mereka dari PETI. Takut kehilangan penghasilan dari PETI.

PETI: Kondisi di Desa Sungaipeniang tampak ramai, pasca belasan warga di sana diamankan Polisi. Mereka kedapatan beraktivitas PETI.

Ini lah yang membuat mereka nekat dan menghadang mobil polisi. “Karena kalau ini distop bakal ada gangguan ekonomi kerakyatan di sana, sementara solusi belum juga teratasi sampai saat ini. Orang tak mungkin nekat tanpa ada sebab,” tambahnya.

Baca Juga: Seperti di Film, Anggota Polda Jambi yang Disandera Akhirnya Dibebaskan

Lanjutnya, pemerintah dan penegak hukum tak tuntas dalam pemberantasan aktivitas ilegal ini. Diberantas sekali, kemudian dibiarkan terlalu lama. “Artinya harus ada sinergi pemerintah Pemprov Jambi dan pemda kabupaten, sementara polisi hanya sebagai regulator untuk menegakkan hukum,” sebutnya.

Dengan adanya tarik ulur, berdampak buruk bagi lingkungan. Pemerintah harus cepat mencari solusi terkait hal ini. “Mereka melarang aktivitas ini, tapi tanpa solusi, kemudian tak ada bimbingan. Jadi cepat cari solusi,” ungkapnya.

Seharusnya, Pemprov Jambi yang memiliki kebijakan harus memanggil pelaku, kemudian unsur terkait lainnya untuk merembuk apa yang diinginkan mereka. “Karena yang melakukan aktivitas PETI ini bukan orang biasa. Mereka harus punya alat berat. Jadi kuncinya duduk bersama mencari solusi masalah ini,” tandasnya.

Untuk diketahui, tim dari Ditreskrimsus Polda Jambi turun ke Desa Sungaipinang, untuk memberantas PETI. Hasilnya, 15 orang sempat diamankan, Jumat (18/2) pagi. Rupanya, warga di sana tak terima.

Mereka melawan, dan menghadang polisi. Jalan pun diblokir. Informasi yang didapat Jambi Independent, ibu-ibu pun bahkan turun ke jalan memblokir jalan masuk desa.

Baca Juga: Buntut Penertiban PETI di Sungaimanau, Warga Dikabarkan Tahan Mobil Polisi

"Kabarnya tadi ada tujuh mobil berisi polisi menangkap penambang. Tapi tiga mobil yang bisa keluar. Sementara ada empat mobil yang masih di dalam," ungkap Za, salah seorang warga.

Sementara itu Jol, warga Desa Benteng Sungai Manau, juga membenarkan informasi tertahannya aparat kepolisian di lokasi tersebut. "Sekarang (kemarin, red) lagi heboh cerito itu. Tadi sayo lihat di jalan sudah beberapo mobil. Kabarnya satu mobil yang ditahan warga," kata dia.

Tags :
Kategori :

Terkait