JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA – Selama ini gula menjadi faktor yang dipermasalahkan dalam kasus diabetes dalam dunia kesehatan. Kandungan gula dianggap menjadi biang keladi utama penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah.
Tidak hanya itu, dampak negatif yang ditimbulkan gula ini bahkan turut menjadi salah satu landasan rencana pemerintah mengenakan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK), yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan.
Ahli Gizi dan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS, menjelaskan, bahwa konsumsi makanan hanya merupakan sebagian penyebab beberapa kondisi kesehatan seperti indeks masa tubuh yang besar, tekanan darah, kolesterol, dan interglukosa.
Menurutnya, setidaknya ada 8 (delapan) faktor penyebab utama penyakit diabetes, termasuk di antaranya faktor genetik, usia, hingga gangguan hormon insulin.
“Gula hanya sebagian kecil dari karbohidrat yang ada. Bahwa gula berhubungan dengan diabetes iya, tetapi tidak berarti menjadi penyebab utama,” jelas Prof. Hardinsyah dalam diskusi kesehatan seputar konsumsi gula, Jumat (24/12/2021).
Prof. Hardinsyah menjelaskan, secara ilmu gizi, gula merupakan karbohidrat, baik yang berupa glukosa, sukrosa, fruktosa.
“Kalau punya indeks masa tubuh yang besar, tidak hanya faktor makanan yang menjadi penyebab suatu penyakit. Untuk interglukosa, bisa juga karena pankreasnya rusak karena inflamasi dan sebagainya. Jadi faktor makanan itu hanya sebagian,” ujarnya.
“Apalagi jika berbicara gula, gula itu hanya sebagian kecil dari karbohidrat yang ada. Bahwa gula berhubungan dengan diabetes iya, tetapi tidak berarti menjadi penyebab utama,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dokter Ahli Penyakit Dalam RS Murni Teguh Sudirman Dr. Reta Sp. PD menjelaskan, gula merupakan sumber energi untuk otot dan otak. Selain itu, gula juga berfungsi dalam pembentukan kolagen, elastin yang diperlukan untuk kulit.
“Gula diperlukan untuk mengatur metabolisme, termasuk untuk menjaga suhu tubuh. Gula juga berfungsi dalam pembentukan kolagen, elastin yang diperlukan untuk kulit. Jika kekurangan gula, otak akan kurang bekerja—menjadi kurang konsentrasi, kurang koordinasi, dan menjadi mudah pusing,” ungkapnya.
Berdasarkan pemaparan Dr. Reta, gula memiliki manfaat antara lain
1. Meningkatkan Fungsi Otak dan Sumber Energi
Otak berperan aktif dalam tubuh,salah satunya untuk mengerjakan aktivitas sehari-hari. Organ ini sangatlpenting bagi tubuh dan kesehatan. Jika pikiran kita sedang kacau tidak bisa berfikir tentang pekerjaan, biasanya hal ini telah disebabkan karena kurang mengkonsumsi gula. Kandungan gula sudah dipercaya sejak dulu, dalam meningkatkan energi.
2. Membantu mengatasi stress
Manfaat lainnya dari gula adalah untuk membantu meningkatkan fungsi dari otak yang nantinya bisa membuat pikiran menjadi lebih tenang. Untuk Anda yang sedang merasakan depresi, mengonsumsi kandungan ini merupakan hal yang baik dalam membantu mengatasi stress.
3. Meningkatkan tekanan darah
Banyak cara untuk membantu Anda meningkatkan tekanan darah, salah satunya dengan mengonsumsi gula yang bisa membantu meningkatkan tekanan darah yang rendah.
4. Sugar therapy
Banyak para ahli ilmu kedokteran yang percaya bahwa kandungan dari gula dapat membantu mengobati berbagai macam penyakit.