JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Belum lama ini, sejumlah warga merasa was-was. Ini lantaran ada beberapa orang tak dikenal mendatangi rumah, mengaku-ngaku utusan Dinkes dan Kelurahan. Orang-orang tak dikenal ini datang, dengan membawa bubuk abate pembasmi jentik nyamuk.
Masalahnya, mereka datang dengan cara yang tak biasa. Selain dengan menggedor-gedor rumah warga, mereka juga meminta uang dengan jumlah bervariasi, dari Rp 25 ribu hingga ratusan ribu.
Tak hanya itu, mereka juga beralasan, dengan kedatangan mereka membawa bubuk abate, keesokan harinya rumah warga akan difogging. Menyikapi ini, Kadinkes Kota Jambi, Ida Yuliati mengatakan, itu hoaks. Apalagi membawa nama Pemkot Jambi.
“Seperti ini, kelurahan, Dinkes atau Pemkot itu tidak ditarik bayaran untuk fogging. Jadi kami minta, warga lebih berhati-hati, jangan sampai orang yang mengaku-ngaku tadi masuk ke rumah dan terjadi hal tak diinginkan,” jelasnya.
Tak hanya itu, kata Ida, biasanya fogging dilakukan berdarakan locus kasus DBD ataupun fasum. Sehingga memang tidak sembarang dilakukan fogging. “Kalau pun ada fogging di suatu kawasan, biasanya warga swadaya untuk membeli bensin untuk mesinnya saja atau mengupah tukang foggingnya,” singkatnya.
Dari informasi yang didapat Jambi Independent, di salah satu RT di Kelurahan Kenaliasam Bawah beberapa waktu lalu, beberapa warga pernah didatangi orang tak dikenal. Modusnya sama, menawarkan bubuk abate dan melakukan fogging.
Warga pun terpaksa merogoh kocek hingga Rp 130 ribu. Warga pun gigit jari, setelah keesokan harinya, rumah mereka ternyata tidak difogging.
"Kata dia (oknum), setelah pembelian bubuk, akan dilakukan fogging di kawasan sini. Ngakunya atas suruhan dari RT dan kelurahan," kata seorang warga, yang minta namanya tidak disebutkan belum lama ini.
Sementara itu, Lurah Kenaliasam Bawah, Ronal saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sama sekali tidak pernah memerintahkan untuk menjual bubuk abate. Kata dia, bagi warga yang membutuhkan, dapat mengambil di Puskesmas terdekat di kawasan tersebut.
"Abate ditegaskan dibagikan secara gratis, diperuntukkan masyarakat. Kita sudah sampaikan kepada masyarakat," sebutnya.
Atas informasi ini, kata dia adalah penipuan dari oknum. Dia mengimbau agar warga tak membelinya dan mengambil di Puskesmas. "Cukup datang saja ke Puskesmas dan membawa KTP, sudah disediakan," sebut dia. (zen)