JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Sejumlah titik Kota Jambi intens dilakukan pembangunan maupun rehab jalan. Salah satu tujuannya, memberikan akses yang nyaman bagi warga Kota Jambi. Pembangunan dan rehab jalan ini, dilakukan Bidang Bina Marga Kota Jambi.
Di beberapa titik, ada sejumlah pekerjaan lama berupa tambal sulam jalan, yang dinilai asal-asalan. Bahkan dalam pandangan umum draksi DPRD Kota Jambi terhadap nota pengatar rancangan Perda tentang LPJ APBD tahun 2020 juga sempat disinggung.
Padahal, anggaran pemiliharaan yang cukup besar, namun pekerjaan tersebut terkesan asal-asalan. Hanya mengutamakan kuantitas sehingga mengabaikan kualitas dan pekerjaan tambal sulam yang terus menerus dilakukan.
Seperti yang ada di Jalan Dr Mawardi, Kelurahan Tambaksari, Kecamatan Jambi Selatan. Pekerjaan tambal sulam tersebut dinilai sedikit tidak membuat nyaman para pengendara yang lewat. Sebab, kondisi tambal sulam sedikit lebih tebal dari jalan sebelumnya.
“Kalau dibilang terganggu, ya terganggu. Tapi mendinglah, sudah diperbaiki. Sebelumnya kan rusaknya parah. Ya tentu dengan harapan, ke depan diperbaiki penuh,” sebut Rocky, salah satu pengendara yang melintasi jalan tersebut.
Tentunya, kondisi tambal sulam jalan juga tersebar di beberapa titik lainnya. Menyikapi ini, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kota Jambi, Agustiawan menjelaskan, bahwa pekerjaan tersebut bukan lah asal-asalan. Dia menambahkan, memang belakangan curah hujan tinggi dan mengakibatkan beberapa jalan berlubang.
“Standar pemeliharaan memang packingan, rehab parit, pembersihan parit maupun boks sesederhana itu. Standar pemiliharaan memang seperti itu. Ini juga agar jangan tambah parah rusaknya, bisa diminimalisir menunggu rehab besar makanya ditambal sulam,” jelas Agustiawan.
Tak hanya tambal sulam jalan, sebelumnya juga diberitakan, pengendara maupun warga sedikit mengelukan kondisi jalan cor yang dibangun sisi kanan kirinya cukup tinggi, yang berada di RT 45, 46 Kelurahan Kenaliasam Atas dan RT 28 Kelurahan Kenaliasam Bawah, Kecamatan Kotabaru.
Di mana, sisi kanan kiri jalan cukup tinggi ketimbang sebelum diperbaiki. Sehingga jalan yang menghubungkan kawawasan Hutan Kota menuju Kenali ini, dianggap cukup berbahaya bagi para pengendara.
Apalagi kawasan tersebut cukup padat lalu lintas, sedangkan pada malam hari, penerangan lampu jalan juga masih minim di beberapa titik sana. Agustiawan pun menyebutkan, kiri kanan jalan tersebut memang sengaja tidak ditimbun. Ini lantaran, nantinya kiri kanan jalan tersebut akan dibuat drainase, oleh bidang terkait.
“Memang di RAB nya tidak ada penimbunan. Rencana ada pembuatan drainase oleh bidang terkait, tapi belum tahun kapan. Kita imbau saja, pengendara untuk berhati-hati. Tapi untuk yang rumah warga berhadapan dengan jalan atau lorong, itu sudah kita timbun untuk akses jalan mereka,” singkatnya. (zen)