JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Wali Kota Jambi, Syarif Fasha mengaku siap mendukung maupun membantu Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Jambi, dalam peningkatan Unit Pengumpul Zakat (UPZ), yang bertugas mengumpulkan zakat dan wajib menyetorkannya ke Baznas Kota Jambi.
UPZ ini nantinya mengumpulkan zakat untuk melayani muzakki atau orang yang mengeluarkan zakat, yang berada di beberapa tempat. Seperti restoran, mall, masjid, ataupun tempat lainnya.
“Untuk peningkatan UPZ, apakah masuk ke restoran, mall dengan meletakkan kota UPZ, kalau memang perlu bantuan saya, akan saya panggil pelaku usaha maupun yang berkompeten itu semua,” sebut Fasha.
Sebab menurut Fasha, selama ini biasanya pelanggan atau konsumen, jika ada kembalian uang kecil enggan untuk diambil kembali. “Lebih dititipkan saja di UPZ. Kan ini sayang sekali, tentu ini bisa menjadi pahala bagi yang menitipkan,” timpal Fasha.
Di samping itu, Fasha juga meminta, agar Baznas dalam penyaluran bantuannya, memprioritaskan mualaf. Sehingga, jangan sampai mualaf nantinya merasa tidak terlayani. “Sebab mualaf juga termasuk dalam asnaf delapan,” sebutnya.
Kemarin, juga Syarif Fasha memberikan secara simbolis penyerahan bantuan Jambi Kota Takwa dan Jambi Kota Peduli. Termasuk pelaksana fardu kifayah, guru mengaji non PAMI dan paket logistik keluarga untuk kecamatan dan kelurahan di Kota Jambi.
“Saya harap bantuan ini berguna, jangan dinilai dari harga dan bentuknya,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Baznas Kota Jambi, Syamsir Naim mengatakan, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 dan PP Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Zakat. Maka dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Baznas Kota Jambi membentuk UPZ.
“Terutama dalam pelaksanaan pengumpulan dan pendistribusian zakat yang tepat sasaran dan sesuai dengan syariat. Kita juga berharap, melalui UPZ zakat yang dikumpulkan dapat dikoordinir dengan baik dan potensi zakat pun juga akan meningkat,” jelasnya.
Sementara itu, untuk total bantuan yang disalurkan kemarin sneilai Rp 499.950.000. Itu terdiri dari pelaksana fardu kifaya speerti penggali kubur dan jenazah sebanyak 150 orang, diberikan masing-masing Rp 1 juta. Kemudian, guru ngaji non PAMI sebanyak 150 orang, masing-masing Rp 1 juta serta bantuan 1.333 paket sembako senilai Rp 150 ribu per paket. (zen)