Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mendorong seluruh guru honorer untuk mendaftar pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Di mana seleksi PPPK 2021 guru honorer mendapatkan banyak afirmasi.
"Tahun ini, pemerintah memberikan banyak afirmasi kepada guru honorer yang ikut seleksi PPPK 2021. Jangan sampai disia-siakan," kata Menteri Nadiem, Sabtu (3/7).
Dia menyampaikan beberapa perubahan positif yang ingin dicapai dengan rekrutmen guru PPPK.
Pertama, perubahan status dari honorer ke PPPK akan membawa jaminan kesejahteraan ekonomi bagi guru, yang meliputi gaji dan tunjangan profesi.
Kedua, perubahan status akan memungkinkan lebih banyak guru mengikuti program-program peningkatan kompetensi dan sertifikasi.
Shandy Aulia Gandeng 15 Pengacara
"Peningkatan kompetensi ini sangat penting untuk jaminan ekonomi dan karir jangka panjang guru, serta kualitas pengajaran yang diterima oleh pelajar Indonesia," ujarnya.
Ketiga, program guru PPPK juga menjadi alternatif rekrutmen.
Nadiem mengungkapkan, berdasarkan Dapodik (data pokok pendidikan) tahun 2020, sebanyak 59 persen guru honorer di sekolah negeri telah berusia lebih dari 35 tahun, sehingga tidak bisa lagi mengikuti ujian seleksi CPNS.
Sebagai upaya untuk menyukseskan target seleksi satu juta guru profesional menjadi PPPK, ujian seleksi akan dilakukan sebanyak tiga kali, yakni pada Agustus, Oktober, dan Desember.
“Sehingga pendaftar memiliki tiga kali kesempatan untuk mencoba,” kata Nadiem.
Selain itu, Kemendikbudristek menyediakan materi pembelajaran sebagai persiapan mengikuti ujian seleksi yang dapat diakses secara daring di platform guru belajar dan berbagi.
“Kami berharap agar program ini bisa mengatasi tantangan kurangnya ketersediaan guru profesional. Saya juga berharap program ini bisa meningkatkan jaminan kesejahteraan para guru, garda depan pendidikan dan masa depan Indonesia,” kata Nadiem Makarim.