SEOUL,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -
Ketua MPR Bambang Soesatyo berkesempatan bertemu dan berbincang dengan pengusaha nasional Korea Selatan beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan tersebut,pria yang akrab disapa Bamsoet itu mendorong investor asal Korea Selatan (Korsel) meningkatkan investasinya di Indonesia.
Meskipun bukan kunjungan resmi, namun langkah ini merupakan bagian dari diplomasi.
BACA JUGA:Hepatitis Akut Menular Lewat Saluran Cerna dan Saluran Pernafasan, Begini Cara Mencegahnya
"Ada beberapa hal yang kami bahas. Diantaranya investasi di pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur, eksplorasi minyak dan gas di berbagai wilayah Indonesia, hingga kerja sama biomedis yang kini sedang menjadi tren investasi menjanjikan dunia," ujar Bamsoet seusai makan malam dengan berbagai tokoh ekonomi Korea didampingi Wakil Duta Besar RI untuk Korsel Zelda Wulan di Seoul, Sabtu 7 Mei 2022.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh para pengusaha nasional Korsel. Ada acara jamuan makan malam di Samcheonggak, yaitu sebuah rumah makan tradisional Korea terkenal yang berada di daerah Seongbuk-dong, Seoul, Korsel.
Dalam pertemuan juga hadir di antaranya CEO Pax Global Group Michael Souceo, CEO Daewoo Oil and Gas Daegon Kim, dan Ketua Daewoo Global Management Institute Byung-Ju Chang.
Ini merupakan bagian dari diplomasi
kuliner menghormati sajian khas tradisional negara yang dikunjungi sembari membicarakan berbagai prospek hubungan kerja sama ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya yang bisa dibangun oleh Indonesia dan Korsel.
Ketua DPR RI ke-20 itu juga menyampaikan berbagai pertemuan dengan tokoh ekonomi Korsel juga bagian dari upaya memperbaiki neraca perdagangan Indonesia dengan Korsel agar tidak terus menerus mengalami defisit.
Dia mencontohkan pada tahun lalu total nilai perdagangan Indonesia dengan Korsel tercatat sebesar USD 18,47 miliar, ekspor Indonesia ke Korsel sebesar USD 8,98 miliar.
Sementara itu, nilai impor Indonesia dari Korsel USD 9,42 miliar, sehingga defisit pada Indonesia mencapai USD 446,7 juta.
"Tahun 2020, neraca perdagangan Indonesia - Korsel defisit sebesar USD 341,8 juta, serta tahun 2019 defisit mencapai USD 1,18 miliar," bebernya.
Sebelumnya pada Jumat, 6 Mei 2022, Bamsoet juga telah bertemu pimpinan atau administrator National Agency for Administrative City Construction (NAACC) atau Kepala Otorita Nasional Pembangunan Kota Sejong Mr Park Mooik.
Pertemuan tersebut sekaligus dirangkai dengan meninjau perkembangan pembangunan Kota Sejong, ibu kota administratif Korsel yang dibangun untuk menggantikan Seoul.
Selain itu, Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu juga bertemu dua anggota parlemen Korea Mr Hong Seong-guk dan dan Mr Kang Joon-hyun untuk memberikan ucapan selamat atas terpilihnya Presiden Korsel yang baru Mr Yoon Suk-yeol yang akan dilantik pada 10 Mei nanti.
"Kami berharap di bawah kepemimpinan presiden yang baru dan dengan dukungan parlemen, Korsel bisa tetap menjadi mitra strategis bagi Indonesia, baik dalam hal peningkatan kerja sama ekonomi, sosial, budaya, teknologi, hingga pertahanan dan keamanan negara," ujarnya.
BACA JUGA:Kelurahan Talang Jauh Didominasi Masyarakat Tionghoa, Hanya Sedikit Pendatang dan Pemudik Lebaran
Bamsoet juga diagendakan mengunjungi Hyundai Motor Company untuk melihat langsung mobil listrik Hyundai Genesis G80 Electrified special edition yang akan digunakan untuk para kepala negara G20 selama acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Denpasar Bali pada Oktober 2022 seperti dikutip dari jpnn.com.
Selain itu, Bamsoet juga berencana mengunjungi terowongan penetrasi atau perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara sebelum kembali ke Jakarta. (viz)