JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Islam berdiri di atas segala ridho Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW diutus untuk memahami semua manusia bahwa ada Dzat yang berhak untuk diketahui, segala sifat dan nama-namanya, ialah Allah.
Satu konsep yang Allah tanamkan kepada Rasulullah adalah jangan pernah berbuat syirik, yakni menyembah kepada selain Allah.
Lalu turunan selanjutnya adalah berpasrah diri hanya kepada Allah, menyerahkan segala urusan kembali kepada-Nya.
Inilah konsep dan skema yang Allah inginkan untuk semua makhluk ciptaan-Nya.
BACA JUGA:Zinidin Zidan Berulah Lagi? Diduga Sengaja Permainkan Suara Azan, Netizen Geram
BACA JUGA:Menko Airlangga Dukung Penyandang Disabilitas untuk Terus Produktif
Hal ini lagi-lagi berkaitan langsung dengan rezeki, yang sejatinya bukan hanya soal materi saja. Melainkan banyak sekali rezeki yang Allah turunkan ke muka bumi ini.
Ajaran pertama yang Allah perintahkan kepada Nabi Muhammad adalah berdoa (berdzikir) atau mengingat Allah. Dzikir adalah konsepnya dan berdoa adalah prakteknya.
Kita yakini bahwa semua usaha yang kita lakukan pasti Allah ridhoi, selama itu adalah kebaikan.
Mencari nafkah lahir adalah kebaikan dan merupakan kewajiban. Namun, untuk memulainya kita kerap melupakan satu hal yang sangat Allah inginkan, yakni berdoa.
BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Telanaipura, Begini Kronologinya
BACA JUGA:Bakal Duel dengan Nikita Mirzani, Dinar Candy: Siapa Tahu Tenaganya Enggak Segeda Omongannya
Keberhasilan yang nyata bukan berangkat dari sebuah kegagalan. Tetapi sebaliknya, kegagalan yang sudah mengantarkan kita untuk ingat Allah.
Dari mengingat Allah, bukankah seseorang akan berdoa; diawali dengan salat dan memohon kepada Allah.
Oleh karena itu, serahkan semua urusan termasuk pekerjaan untuk mencari nafkah lahiriyah, kembali kepada Allah. Kita hanya perlu berdoa dan berusaha.