Minal Aidin Wal Faizin: Makna, Sejarah, dan Hukum Mengucapkannya Saat Idul Fitri

Minal Aidin Wal Faizin: Makna, Sejarah, dan Hukum Mengucapkannya Saat Idul Fitri

Ilustrasi. Simak makna Minal Aidin Wal Faizin dalam artikel ini.-ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ucapan "Minal Aidin Wal Faizin" menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri di kalangan umat Islam di seluruh dunia.

Namun, tahukah Anda makna, sejarah, dan hukum mengucapkan kalimat Minal Aidin Wal Faizin dalam Islam?

Secara harfiah, "Minal Aidin Wal Faizin" berarti "semoga kita termasuk orang-orang yang kembali (suci) dan termasuk orang-orang yang beruntung".

Ungkapan ini mencerminkan harapan umat Islam untuk kembali ke fitrah setelah menjalani ibadah puasa Ramadan dan meraih kemenangan di hari raya Idul Fitri.

BACA JUGA:Malam Takbiran di Jambi Kondusif, Kapolda Jambi Bersama Gubernur Cek Pos Pengamanan Lebaran

BACA JUGA:Duka Hari Pertama Lebaran, Israel Gempur Gaza, Puluhan Ribu Korban Berjatuhan

Lebih dari sekadar ucapan selamat, kalimat ini mengandung doa dan harapan agar umat Islam dapat kembali kepada Allah SWT dengan hati yang bersih dan penuh syukur, serta meraih keberkahan dan kebahagiaan setelah berpuasa.

Ucapan "Minal Aidin Wal Faizin" memiliki akar sejarah yang erat kaitannya dengan peristiwa Perang Badar, perang besar pertama dalam sejarah Islam yang terjadi pada 17 Ramadan tahun ke-2 Hijriah (624 M).

Kemenangan umat Islam dalam perang tersebut dianggap sebagai titik balik penting bagi komunitas Muslim awal, dan dirayakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

Dari peristiwa inilah muncul ungkapan "Allahummaj 'alna minal 'aidin wal faizin" yang berarti "Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali (dari Perang Badar) dan memperoleh kemenangan".

BACA JUGA:Mudik Lebaran 2025: 605 Ribu Kendaraan Padati Tol Trans Jawa Menuju Timur

BACA JUGA:Simak, Ini 10 Lagu Religi Saat Idul Fitri yang Wajib Masuk Playlist Kamu

Dalam konteks Idul Fitri, makna ucapan ini bergeser menjadi doa agar umat Islam dapat kembali suci setelah berpuasa dan meraih kemenangan atas hawa nafsu.

Ucapan "Minal Aidin Wal Faizin" termasuk dalam kategori tahniah atau ucapan selamat. Meskipun tahniah merupakan bagian dari tradisi, tradisi ini bermakna baik dan tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: