Konten Hoaks Soal Konflik Ukraina Akan Dibatasi Oleh Twitter

Jumat 20-05-2022,12:31 WIB
Reporter : Surya Elviza
Editor : Surya Elviza

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Twitter akan mulai membatasi beberapa konten. Terutama konten yang dianggap melanggar.
 
Salah satunya Twitter akan mengambil tindakan tegas terhadap konten-konten hoaks soal konflik di Ukraina.
 
Kata Kepala Keamanan dan Integritas Twitter Yoel Roth bahwa Twitter akan memprioritaskan pemberian label pada twit menyesatkan.
 
BACA JUGA:Harga Mulai Rp 1 Jutaan, Xiaomi Meluncurkan Redmi 10A
 
BACA JUGA:Sindiran Keras untuk Para Menteri, Alif Kamal: Lebih Baik Mundur Jika Nyapres
 
Terutama dari akun dengan profil tinggi.  Seperti pengguna terverifikasi atau profil resmi pemerintah.
 
"Pendekatan itu bisa menjadi cara yang lebih efektif untuk mencegah bahaya, sambil tetap menjaga dan melindungi (kebebasan) berbicara di Twitter," katanya. 
 
Mikroblog  akan memberi label peringatan dan membatasi penyebaran klaim yang tidak kredibel.
 
Orang-orang masih dapat melihat dan mengomentari twit tersebut, tetapi fitur retweet akan dinonaktifkan.
 
Twitter tengah gencar menerapkan kebijakan baru untuk mengatasi penyebarluasan informasi yang salah, termasuk seputar invasi Rusia ke Ukraina.
 
BACA JUGA:Ngaku Simpati ke Ridwan Kamil, DPP PAN Siap Mendukung Dibursa Pilpres 2024
 
BACA JUGA:Kapolda Pimpin Ziarah di TMP Satria Bhakti
 
Twitter mengatakan pihaknya mendefinisikan krisis sebagai situasi di mana ada ancaman yang dapat berdampak pada kehidupan, keselamatan fisik, kesehatan, atau penghidupan dasar seperti yang dikutip dari jpnn.com.
 
Kebijakan itu awalnya akan fokus pada konflik bersenjata internasional, tetapi nantinya akan ditujukan untuk peristiwa lain, seperti penembakan massal atau bencana alam. (viz)
 
 
 
Kategori :