SURABAYA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Tidak terima dipersekusi, tokoh IKA GP Ansor Jatim Cak Choirul Anam lantang menyebut Banser sekarang berotak preman.
Dia pun angkat bicara terkait peristiwa yang dialaminya, Jumat 17 Juni 2022 saat acaranya dibubarkan Banser.
“Jadi ini satu accident, yang saya tidak tanggung jawab orang-orang itu. Jadi yang memakai baju Banser seperti preman. Saya juga nggak melapor ke polisi, untuk apa? Ini persoalan yang alumni sadari, bahwa banser-banser sekarang seperti itu, otak preman, rusak kayak begitu,” ujar Cak Anam.
Dia menyampaikan, apa yang dilakukan massa Ansor-Banser Surabaya adalah bentuk premanisme.
BACA JUGA:Soal Rendang dan Nasi Uduk Daging Babi, Waketum MUI Minta Polisi Tegas
BACA JUGA:Rela Antre dan Bayar Mahal, Konser Dewa 19 di Palembang Membludak
Itu premanisme dari Banser. Yang saya khawatirkan, tidak tanggung jawab, (mereka) menghentikan pidato Pak La Nyalla, beliau pejabat tinggi Ketua DPD RI, ini yang saya khawatir. Kami maklum mereka preman, tapi Pak Nyalla itu punya Pemuda Pancasila yang juga banyak sekali,” katanya.
Pria yang akrab disapa Cak Anam ini menyebut, tindakan massa dari Ansor-Surabaya melanggar aturan.
“Tindakan premanisme Banser ini sudah tidak beretika, tidak bermoral dan melanggar aturan. Itu kan pidato pejabat tinggi dan itu online tiba-tiba diambil, kayak preman. Saya nggak bisa menghalangi orang-orang seperti itu (massa Banser-Ansor Surabaya),” jelasnya.