JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO. ID -Inflasu di Indonesia ternyata mengalami kenaikan yang cukup besar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juni 2022 mengalami peningkatan signifikan sebesar 0,61 persen month-to-month (mtm) dan 4,35 persen year-on-year (yoy).
Margo menyebut penyumbang inflasi Juni berasal dari cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras.
"Inflasi Juni secara tahunan sebesar 4,35 persen merupakan yang tertinggi sejak Juni 2017 yang saat itu sebesar 4,37 persen," ungkap BPS Margo Yuwono.
Margo mengatakan dari 90 kota yang dipantau oleh otoritas statistik sebagian besar mencatatkan inflasi.
"Ada 85 kota mengalami inflasi, hanya lima kota yang mengalami penurunan harga (deflasi),” ujar Margo dalam konferensi pers inflasi Juni 2022, Jumat 1 Juli 2022.
Kemudian, dari 85 kota tersebut, Margo mencatat inflasi tertinggi di Gunungsitoli di Kepulauan Nias, yaitu sebesar 2,72 persen dengan penyumbang tertinggi ialah cabai merah dengan andil 1,42 persen, cabai rawit dengan andil 0,28 persen, serta bawang merah dengan andil 0,27 persen.
Lebih lanjut, inflasi yang terendah terpantau berada di kota Pontianak, dengan tingkat inflasi sebesar 0,07 persen seperti dikutio dari jpnn.com.
Sebaliknya, dari lima kota yang mengalami deflasi, terpantau deflasi tertinggi terjadi di Kendari, yaitu sebesar 0,61 persen mom, sementara deflasi terendah di kota Tanjung Pandan sebesar 0,03 persen mom. (viz)