MAKKAH,JAMBI-INDEPENDENT.CO. ID-Salah satu rangkaian ibadah Haji di Makkah, jemaah Haji melakukan lontar jamarat atau lempar jumrah. Lalu,apakah ada yang tahu kemana dan diapakan kerikilnya.
Nah, bisa dibayangkan begitu banyak batu kerikil yang dilempar oleh satu juta jemaah haji tahun 1443 Hijriah ini.
Lantas ke mana batu kerikil lempar jumrah itu, apakah hilang begitu saja?
Seperti penjelasan dari akun media sosial @suaramadinah di Instagram, rupanya batu kerikil lempar jumrah terkumpul.
Batu kerikil lempar jumrah yang terkumpul diproses kembali oleh para petugas Haji di lapangan.
BACA JUGA:Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil UNJA Gelar Civil Fest, Simak Nih Jadwal dan Syarat Perlombaannya
Dari potret yang dibagikan akun tersebut, terlihat terdapat cerubung agar batu kerikil lempar jumrah dapat dikumpulkan dengan proses mesin.
"Pernahkah anda bertanya, 'Dikemanakan kerikil setelah lempar Jamarat?'," tulis akun tersebut.
Batu kerikil lempar jumrah yang dilontar para jemaah Haji di Mina, Makkah-Suara Madinah-Instagram
Akun tersebut lalu memberi penjelasan, meski tak disebutnya secara rinci, namun batu kerikil lempar jumrah itu dipindah ke tempat lain.
"Maka berikut adalah proses pengangkutan batu kerikil di jamarat, dipindahkan ke tempat lain setelah proses lontar jumroh sehingga tidak menumpuk," terangnya.
Warganet yang mengetahui potret proses pengumpulan kerikil lempar jumrah tersebut, sontak merasa bahagaia karena rasa penasarannya hilang.
"Alhamdulillah tidak penasaran lagi," ujar salah seorang warganet.
"Alhamdulillah udh gak penasaran lagi, pertanyaan yg tiap musim haji ada dipikiran akohhh," ujar salah seorang warganet.
"Betul, saya pikir menghilang gitu aja... maa syaa Allah," balas seorang warganet lainnya.
"Alhamdulillaah, baru sj kmrin brtnya k ibu sy, Alhamdulillaah nemu jawaban d sini," ujar warganet lainnya.
Pelontaran ini sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim As ketika mendapat wahyu untuk menunaikan Haji dari Allah SWT.
Lalu syariatnya disempurnakan ketika Allah mengutus Nabi Muhammad SAW.
Disebutkan, lempar jumrah adalah sebagai bentuk penghinaan terhadap Iblis, yakni musuh Allah SWT.
Batu kerikil lempar jumrah yang dilontar para jemaah Haji di Mina, Makkah-Suara Madinah-Instagram
Tepatnya, lempar jumrah ini dilakukan jemaah Haji selama mabit atau bermalam di tenda-tenda Mina, Makkah.
Tentu saja, bermalam di Mina setelah jemaah Haji bermalam di Muzdalifah dan mengumpulkan kerikil untuk lempar jumrah.
Batu kerikil sendiri diambil ketika jemaah Haji bermalam di Muzdalifah, masing-masing 7 tujuh kerikil untuk ketiga tiang lempar jumrah.
Terdapat tiga tiang lempar jumrah, pertama jumrah kecil atau disebut dengan lempar Al Jumrat Ula (pertama), lalu Jumrat Al Wustha atau jumrah kedua, dan ketiga lontar Al Jumrat Al Aqobah.
Sehingga selama tiga hari 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, jemaah Haji melakukan pelemparan jumrah di ketiga tiang tersebut. (viz)
Artikel ini sudah tayang di disway.id
Dengan judul Berpindah ke Mana Batu Kerikil Lempar Jumrah Apakah Menghilang Begitu Saja Begini Potretnya