Sedihnya Calon Istri Brimob Asal Jambi yang Tewas Ditembak, Rencanakan Menikah 7 Bulan Lagi

Selasa 12-07-2022,16:44 WIB
Reporter : Deki R Abdillah
Editor : Jambi Independent

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Meninggalnya Brigpol Nopriansah Yosua Hutabarat, Brimob asal Jambi yang ditembak sesama polisi di Rumah Dinas Kadiv Propam Mabes Polri, tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi pihak keluarga.

Kesedihan turut dirasakan oleh sang calon istri Yosua. Dia bernama Boru Juntak, yang datang langsung ke rumah Yosua dari Kabupaten Sarolangun.

Sampai di rumah korban,  sang calon istri langsung histeris mendapati orang yang disayangi dan dicintainya selama ini telah tiada.

"Iya, korban dan calon istrinya memang sudah merencanakan untuk menikah kurang lebih tujuh bulan lagi," kata Rohani Simanjuntak, bibi korban pada Selasa, 12 Juli 2022.

BACA JUGA:Luka Sayatan di Wajah Brimob Asal Jambi dan CCTV Jadi Pertanyaan, Ini Penjelasan Polisi

BACA JUGA:Beli New CB150X dengan Program Repeat Order, Honda Berikan Untung Berlimpah

Dikatakan Rohani, sosok Brigadir Yosua dikenal pendiam dan tidak banyak bicara. Saat orang tua kandung menanyakan kabar kesehatan, dia  selalu mengucapkan baik dan tidak ada masalah. 

"Terakhir menghubungi pihak keluarga tepat Jumat sore, 8 juli 2022 sekitar pukul 16.00 WIB," tambahnya.

Diketahui sebelumnya, Brimob asal Jambi diketahui tewas dengan empat tembakan. Rupanya peristiwa ini terjadi di Rumah Dinas Pejabat Polri, di daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat 8 Juli 2022.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, bahwa korban adalah Brigpol Nopryansah Josua Hutabarat. Dia merupakan anggota Brimob asal Jambi.

BACA JUGA:Menko Airlangga Tegaskan Penyediaan Minyak Nabati Global Harus Holistik dan Nondiskriminatif

BACA JUGA:Breaking News! Di tengah Hujan Deras, 1 Unit Rumah Warga di Kenali Besar Hangus Terbakar

"Peristiwa tersebut terjadi Jumat 8 Juli 2022 pukul 17.00 WIB," kata Ramadhan, saat dikonfirmasi Senin 11 Juli 2022.

Dia lalu membeberkan kronologisnya. Menurutnya, saat itu saudara Brigadir Nopryansah Josua Hutabarat memasuki rumah dinas pejabat Polri di Duren Tiga.

“Ada anggota lain, yaitu Bharada E menegur," kata Brigjen Ramadhan.

Brigjen Ahmad Ramadhan kemudian menjelaskan, bahwa saat itu yang bersangkutan mengacungkan senjata. Dia juga kemudian melakukan penembakan. Bharada E tentu menghindar dan membalas tembakan Brigadir J.

BACA JUGA:Putus Cinta, Pembalap MotoGP John Hopkins Bongkar Sifat Asli Nikita Mirzani

BACA JUGA:Sesuai RKUHP, Minimarket yang Ketahuan Jual Kondom ke ABG Bakal Kena Denda Bahkan Dipenjara

Tembakan yang dilakukan oleh Bharada E itu mengakibatkan Brigadir Norpyansah Josua Hutabarat meninggal dunia.

Menurutnya, saat ini kasus tersebut sedang didalami oleh Propam Mabes Polri, dan Polres Metro Jakarta Selatan.

Brigjen Ramadhan lalu mengatakan, jenazah korban telah sudah dibawa oleh keluarganya di Jambi, sementara Bharada E telah diamankan untuk diproses lebih lanjut.

"Kepolisian akan menelusuri dan mendalami sebab-sebab, motif yang dilakukan, mengapa Brigadir J memasuki rumah,” kata dia. Lanjutnya, tentunya Bharada E melakukan penembakan karena pembelaan terhadap serangan Brigadir Nopryansyah Josua Hutabarat. “Kita tunggu saja penyelidikan,” kata dia.

BACA JUGA:Eks Presiden ACT Ahyudin Beri Penjelasan Mengenai Kasus Penyelewengan Dana Bantuan Boeing

Kategori :