MUARABULIAN, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pasca keluarnya putusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat terkait nahkoda baru Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Batanghari menuai kontra dari sejumlah Kader partai.
Wujud dari kekecewaan kader partai berlambang mercy tersebut sebanyak 6 Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) mengundurkan diri dan menyatakan sikap keluar dari partai.
Enam DPAC tersebut yakni DPAC Kecamatan Maro Sebo Ilir (MSI), DPAC Kecamatan Muarabulian, DPAC Kecamatan Bajubang, DPAC Kecamatan Maro Sebo Ulu (MSU), DPAC Kecamatan Bathin XXIV, dan DPAC Kecamatan Mersam.
Ramainya pengunduran diri massal ini dikarenakan adanya kecacatan hukum dalam proses pendaftaran Bakal Calon DPC Demokrat Batanghari yang dilakukan oleh pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Jambi.
BACA JUGA:Kasus Polisi Tembak Polisi, Pembuktian Ilmiah untuk Hindari Spekulasi Berkembang
BACA JUGA:Airlangga: Presiden Sampaikan Catatan Baik Ekonomi RI ke IMF
"Terhitung tanggal 17 Juli saya menyatakan mengundurkan diri dari DPAC Kecamatan Maro Sebo Ulu," tegas Anang Fahri, Ketua DPAC Kecamatan Maro Sebo Ulu, Minggu 17 Juli 2022.
Surat pengunduran diri yang ditujukan kepada Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi juga diikuti oleh enam DPAC yang menyatakan untuk keluar sebagai anggota partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
"Ditandatangani di atas materai kepada Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi saya selaku Ketua DPAC Kecamatan Maro Sebo Ilir menyatakan sikap untuk mengundurkan diri dan keluar dari keanggotaan partai," sebut Irsan Ketua DPAC Kecamatan Maro Sebo Ilir.
Informasinya, para pimpinan DPAC Partai Demokrat Batanghari yang memilih hengkang dari partai ini merasa bahwa, adanya indikasi tebang pilih dalam Muscab Partai Demokrat Batanghari beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Disambut Unsur Forkopimda, Kasad Dudung Tiba di Jambi
BACA JUGA:Ini Rahasia Reza Artamevia Tetap Bugar Diusia 50 Tahun
Di mana ada sejumlah mantan DPAC lama yang hadir dalam Muscab tersebut tanpa mempertimbangkan kehadiran para DPAC Partai Demokrat yang masih legal. Atas dasar itulah, kemudian keenam DPAC memilih untuk mengundurkan diri.
Sementara itu, eks Sekjen DPC Demokrat Batanghari, Okta ketika dihubungi melalui telpon seluler, enggan berkomentar banyak perihal tersebut.
Selain itu ia juga menyebutkan, dalam waktu beberapa hari kedepan, dirinya juga akan menyatakan sikap ke Partai Demokrat.