Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sampel tersebut diambil dari semua jaringan tubuh dan akan diperiksa secara mendetail.
BACA JUGA:Rayakan Kemeriahan HUT RI ke 77 Tahun Bersama Rumah Kito Jambi By Waringin Hospitality
BACA JUGA:Ternyata Gara Gara Ini Nelayan Tak Bisa Melaut
Ia pun juga menjelaskan bahwa saat pengambilan sampel, kondisi jenazah diformalin dan sebagiannya mengalami pembusukan.
Autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J telah dilakukan pada Rabu 27 Juli 2022. Namun hasilnya baru akan keluar 4 sampai 8 minggu ke depan atau dua bulan.
Hal tersebutlah yang juga menjadi kendala Ade beserta timnya dalam pemeriksaan tersebut.
"Kondisi jenazah ya yang sudah diformalin dan sudah pasca autopsi dan sudah sebagian mengalami pembusukan," tandasnya.
BACA JUGA:Kabar Duka, Kecelakaan di Mandiangin, Anggota Polres Merangin Meninggal Dunia
BACA JUGA:Warga Kecamatan Sadu Diminta Berhati-Hati, Terkait Harimau Liar yang Berkeliaran
Diketahui bahwa sampel dari hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J yang dilakukan di RSUD Sungai Bahar Jambi tersebut langsung diterbangkan ke Jakarta, tepatnya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Adapun autopsi ini dilakukan untuk menindaklanjuti terkait permintaan keluarga yang tidak yakin dengan penyebab kematian Brigadir J.
Keluarga almarhun Brigadir J menduga bahwa Nopriansyah Yosua Hutabarat meninggal karena dianiaya.(*)
Artikel ini telah tayang di Disway.id, dengan judul Baru Rampung 2 Bulan, Ketua Tim Forensik: Kita Harus Periksa Secara Mendetail