JAMBI,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Kampanye percepatan penurunan stunting kembali dilakukan BKKBN Provinsi bersama mitra komisi IX DPRD RI, Hj Saniatul Lativa SE M M, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjab Timur, Sabtu (30/7) lalu.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Kepala BKKBN Provinsi Jambi, yang diwakili oleh Sekban dan juga anggota komisi IX DPRD RI, Hj Saniatul Lativa.
Dalam sambutannya, Saniatul Lativas mengatakan, saat ini pihaknya terus gencar melakukan kampanye penurunan dan pencegahan kasus stunting. Sasarannya adalah para ibu dan anak-anak.
Hal ini juga mengingat, angka stunting di Jambi juga masih tinggi. Untuk itu ia berharap, para ibu yang baru melahirkan untuk tetap memberikan asi ekslusive semalam 6 bulan.
BACA JUGA:Dorong Peningkatan Kinerja Prajuritnya, Dandim Jambi Gelar Rapat Evaluasi
“Setelah itu baru bayinya bisa diberikan makanan tambahan,” sebutnya.
Saniatul juga meminta agar, para ibu tahu bahwa, stunting ini sendiri adalah di mana kondisi gagal tumbuh pada anak balita.
“Akibat dari kekurangan gizi, sehingga bisa menyebabkan anak bisa terlalu pendek pada usianya,” kata dia.
Kekurangan gizi ini sendiri lanjut Saniatul Lativa, bisa terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir.
BACA JUGA:Dapat Minyak Goreng dari Mendag Zulkifli Hasan, Ini Harapan Pembeli di Pasar Angso Duo Jambi
BACA JUGA:Dapat Minyak Goreng dari Mendag Zulkifli Hasan, Ini Harapan Pembeli di Pasar Angso Duo Jambi
“Akan tetapi kondisi ini sendiri baru akan terlihat pada anak usia 2 tahun,” ungkapnya.
Dikatakan juga, stunting ini bisa terjadi karena Kekurangan nutrisi seperti protein, kalori, vitamin dan mineral sehingga dapat menghambat pertumbuhan si kecil.
“Saya mengimbau untuk para ibu yang sedang hamil dan menyusui untuk sering melakukan kontrol ke puskesmas atau bidan terdekat di sekitar lingkungan kita, ini salah satu cara kita untuk mencegah terjadi stunting,” pungkasnya.(*)