KUALATUNGKAL, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Salah satu objek wisata di Kabupaten Tanjab Barat, yakni Jembatan Rawa Karindangan yang berada di Desa Pematang Buluh, Kecamatan Betara memprihatinkan.
Padahal, ekowisata ini pernah dinobatkan sebagai peringkat ke-2 kategori Destinasi Kreatif terpopuler dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020.
Mirisnya, tempat wisata yang dibangun sejak tahun 2017 lalu oleh pihak Desa Pematang Buluh, kini seluruh bangunan jembatannya yang terbuat dari kayu tersebut kondisinya sudah roboh dan lapuk.
Namun demikian, terlihat di lokasi papan nama jembatan Karindangan masih terpampang dengan bagus. Tetapi bangunan jembatan tersebut seakan tidak dilakukan perawatan layak sebagai aset dari desa tersebut.
BACA JUGA:Uji Coba Ehang 216, Rudi Salim Bangun Bisnis Taksi Terbang
BACA JUGA:Wakil Ketua MPR RI Sebut Kapolri Sudah Tegas Menangani Kasus Brigadir J
Raffi, salah satu pengunjung menuturkan, sangat menyayangkan melihat kondisi objek wisata Jembatan Rawa Karindangan ini, tanpa ada perawatan serta perhatian pihak terkait.
"Sangat memprihatinkan, tempat wisata dibangun tanpa ada perawatan dan dibiarkan terbengkalai," ucapnya, Jumat 5 Agustus 2022.
Menanggapi hal itu, beberapa waktu lalu Bupati Tanjab Barat, Anwar Sadat telah melakukan peninjauan ke tempat wisata tersebut, dirinya mengatakan bahwa dalam waktu dekat Pemkab akan melakukan perbaikan terhadap kondisi tempat wisata yang terbengkalai itu.
Menurutnya, upaya perbaikan terhadap Jembatan Rawa Karindangan ini dilakukan, karena tempat wisata ini termasuk salah satu ikon wisata di Kabupaten Tanjab Barat dan di sekitar tempat wisata tersebut
BACA JUGA:Duh, Geng Motor Jambi Masih Berkeliaran, Akhirnya Pengangguran Ini Ditangkap Polisi
BACA JUGA:Hari Ini Diperiksa Lagi, Roy Suryo Bakal Ditahan?
Lanjut Anwar Sadat, kawasan itu juga memiliki tempat unik yakni pemandian air panas yang muncul murni dari alam dipercaya mampu mengobati penyakit kulit.
"Kita akan mengupayakan perbaikan infrastuktur objek wisata tersebut agar kembali ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun domestik. Untuk pengembangan sektor pariwisata khususnya di Desa Pematang Buluh yang juga mempunyai tempat pemandian Air Panas," paparnya.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Tanjab Barat, Apri Dasman saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon seluler, ia menyebutkan bahwa dari peninjauan yang dilakukan secara teknis masih layak difungsikan kembali dan membutuhkan perhatian pemerintah.