Pengeroyokan di SMAN Titian Teras Jambi, Siapa yang Harus Bertanggungjawab? Pengamat Sosial Bilang Begini

Senin 08-08-2022,09:57 WIB
Reporter : Deki
Editor : Risza Saputra

Selain itu, kata Budiyako, SMAN Titian Teras yang awalnya ditujukan sebagai sekolah unggulan kini tak lagi masuk ke dalam tiga teratas peringkat SMA di Jambi.

BACA JUGA:Jajan Cilok di Tepi Jalan, Kesederhanaan Duta Sheila On 7 Viral di TikTok

BACA JUGA:Bharada E Diduga Hanya ‘Tumbal’ dari Ulah ‘Konsorsium’ Para Jenderal, Simak Nih Kata Praktisi Hukum

"Sekarang SMA Titian Teras ini bukan malah menunjukkan prestasi, tapi malah menunjukkan vandalisme. Makanya dari itu saya bilang kepala sekolah wajib mengeluarkan mereka yang terbukti melakukan tindakan kekerasan ini," tutupnya.

Sebelumnya, Kepala SMAN Titian Teras Abdurahman Sayuti Jambi, Karnama mengatakan bahwa total pelaku yang melakukan pengeroyokan tersebut adalah 14 orang yang semuanya saat ini sudah dipulangkan.

"Benar, semuanya kita pulangkan sementara untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan, kita pulangkan selama dua minggu," katanya.

Ditambahkannya, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan masih akan melakukan mediasi antara dua belah pihak sebelum menjatuhkan sanksi kepada para pelaku ini.

BACA JUGA:Breaking News!!! Bus Rombongan Camat Kota Jambi Alami Kecelakaan di Km 40 Solok-Padang, Begini Kondisinya

BACA JUGA:Bharada E Bikin Pengakuan, Ada Perintah Atasan dalam Kasus Brigadir J, Pengacara Sudah Kantongi Nama-namanya

"Sanksi yang kita berikan pastinya akan memberikan efek jera namun juga tidak menghancurkan masa depan mereka, paling cepat itu Minggu depan sudah kita sanksi, lebih cepat lebih baik," tambahnya.

Untuk kondisi korban saat ini, Karnama menyebutkan bahwa korban dalam kondisi baik setelah pihaknya melakukan visum dan USG Radiologi.

"Untuk sementara normal semuanya, termasuk organ dalam juga, namun ini kan sementara ke depannya kita belum tahu, kalau untuk luka memar itu ada di bagian wajah," bebernya.

Penyebab kejadian ini sendiri, hanya dikarenakan rasa senioritas yang ingin ditunjukkan para pelaku kepada korbannya ini. Saat kejadian memang di tengah malam, sehingga tidak terpantau oleh para Pamong.

BACA JUGA:Mendadak, 50 Pejabat Pemkab Tanjab Timur Dilantik Pagi Tadi di Halaman Masjid Agung Sabak

BACA JUGA:Siap Buka Bukaan? Bharada E Ajukan Diri Jadi Justice Collaborator di Kasus Brigadir J

"Kita memahami bahwa memang ada kekhawatiran dari orang tua murid-murid ini, namun memang selama kondisi asrama tidak ideal, kemudian jumlah pengawas dan murid tidak berimbang kita belum bisa menjamin bahwa kejadian ini tidak akan terulang lagi kedepannya," ungkapnya.

Kategori :