"Sanksi yang kita berikan pastinya akan memberikan efek jera namun juga tidak menghancurkan masa depan mereka, paling cepat itu Minggu depan sudah kita sanksi, lebih cepat lebih baik," tambahnya.
BACA JUGA:Airlangga Dorong Realisasi Anggaran Penyelenggara Pemilu Harus Cepat Direalisasikan
BACA JUGA:Ratusan Orang Sudah Kena, Omicron BA.5.2 dan BA.2.76 Ditemukan di China
Untuk kondisi korban saat ini, Karnama menyebutkan bahwa korban dalam kondisi baik setelah pihaknya melakukan visum dan USG Radiologi.
"Untuk sementara normal semuanya, termasuk organ dalam juga, namun ini kan sementara kedepannya kita belum tau, kalau untuk luka memar itu ada di bagian wajah," bebernya.
Penyebab kejadian ini sendiri, hanya dikarenakan rasa senioritas yang ingin ditunjukkan para pelaku kepada korbannya ini. Saat kejadian memang di tengah malam, sehingga tidak terpantau oleh para Pamong.
"Kita memahami bahwa memang ada kekhawatiran dari orang tua murid-murid ini, namun memang selama kondisi asrama tidak ideal, kemudian jumlah pengawas dan murid tidak berimbang kita belum bisa menjamin bahwa kejadian ini tidak akan terulang lagi kedepannya," ungkapnya.
BACA JUGA:Airlangga: Sejarah Golkar Partai Pemenang Terbanyak Total Pemilu di Indonesia
BACA JUGA:Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Kembali Dipimpin Sri Sultan HBX
Selaku Kepala Sekolah, Karnama sendiri berharap agar penempatan anggota TNI di asrama Sekolah dapat diterapkan lagi seperti dahulu.
"Namun memang kita terkendala biaya, memang penempatan anggota TNI ini sangat kita perlukan untuk membina, mengasuh dan mendidik anak-anak ini agar kerjadian tersebut tidak terulang lagi," tutupnya. (dra)