JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Cerita mengejutkan kembali bermunculan dari kasus pembunuhan Brigadir J.
Di luar rekonstruksi yang telah dilakukan Bareskrim Polri pada Selasa 29 Agustus 2022, ada cerita yang cukup mengejutkan. Ini didapat dari Deolipa Yumara mantan pengacara Bharada E.
Kisah di Magelang dan perjalanan sampai ke Rumah Dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga Jakarta Selatan masih membekas dalam ingatan Richard Eliezer atau Barada E.
Deolipa Yumara menyebut ada insiden ‘main gendong’ antara bawahan dengan atasan. Siapa yang dimaksud atasan dan bawahan itu?
BACA JUGA:Bangun Jalan Khusus Batu Bara Sepanjang 140 KM, Ini Kata Dirut PT PBP
BACA JUGA:Ke Desa Bungku, Danrem 042/Gapu Pastikan Kesepakatan Konflik Lahan SAD 113 dan PT BSU Terealisasi
Pernyataan yang ditujukan ke Deolipa Yumara mengarah pada Putri Candrawathi dengan Kuat Ma'ruf sang sopir atau sosok yang paling dekat dengan keluarga Ferdy Sambo.
Ilustrasi dari Deolipa Yumara ini cukup bisa menjadi catatan Kepolisian, bahwa peristiwa itu dilatarbelakangi adanya fitnah yang menimbulkan kemarahan Ferdy Sambo terhadap Brigadir J yang dituduh melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
Sebaliknya, Brigadir J kabarnya sempat memergoki Kuat Ma’ruf menggendong si nyonya besar yang tak lain Putri Candrawathi.
Soal kebenaran cerita ini masih bisa diperdebatkan. Sebab Polisi tidak pernah menceritakan pangkal urusan Kuat Ma’ruf mengancam Brigadir J sampai saat ini.
BACA JUGA:Resmi! Kapolda Jambi Mutasi Kapolsek Kota Baru, Ini Jabatan Barunya
BACA JUGA:Warga Kota Jambi Ini Didenda Rp 5 Juta, Gara-Gara Buang Sampah Sembarangan, Begini Kronologisnya
Karena kepergok melakukan sesuatu yang tak lazim itulah, Brigadir J dikhawatirkan bocor alias menceritakan peristiwa ini ke Ferdy Sambo.
Kuat Ma’ruf sudah gusar. Maka sekonyong-konyong mengancam Brigadir J. Sampai-sampai Kuat Ma’ruf yang kini menjadi tersangka sempat membawa pisau.
Pangkal persoalan ini yang diduga menjadi latar belakang tragedi pembunuhan itu.
Kuat tidak ingin rahasia ‘main gendong’ itu sampai ke telinga Ferdy Sambo sehingga Kuat mencoba melobi Putri Candrawati yang kebetulan juga malu kepergok.
BACA JUGA:Per Hari Ini 1 September 2022, Harga BBM Non Subsidi Turun, Jadi Segini
BACA JUGA:Polisi Suruh Wartawan Ngomong Sama Pohon, Kasat Reskrim Polsek Kembangan Bakal Beri Sanksi
Strategi diatur di Semarang, hingga perjalanan pulang ke Duren Tiga. Kuat dan Putri Candrawathi satu mobil.
Setelah mendapatkan pengarahan dari Kuat, Putri pun sepakat, agar Brigadir J dijadikan kambing hitam.
Sesampainya di Saguling III, tepatnya selesai PCR, Putri membisiki Ferdy Sambo.
Dengan mengatakan Brigadir J melakukan perbuatan tidak sopan.
BACA JUGA:Kecamatan Alam Barajo Gelar MTQ dan STQ, Wakil Wali Kota Jambi Maulana Melepas Pawai Taaruf
BACA JUGA:Dituding Wanita Murahan, Kiky Saputri Beri Jawaban Menohok
Ferdy Sambo yang mendengar pengakuan sang istri tentu naik pitam.
Pria yang saat itu menjabat sebagai Kadiv Propam Polri marah.
Kuat pun sempat dikonfrontir oleh Ferdy Sambo terkait kebenaran cerita Putri Candrawathi.
Dengan gaya khasnya, Kuat langsung membenarkan apa yang disampaikan Putri Candrawathi.
BACA JUGA:Begini Kronologis Laka Maut Libatkan Angkutan Batu Bara di Tempino Jambi, Ternyata
BACA JUGA:Sopir yang Melarikan Diri Sudah Diamankan, Ini Keterangan Kapolsek Mestong AKP Taroni Zebua
Artinya, dalang atau pangkal penyebab pembunuhan Brigadir J bukan Ferdy Sambo karena ulah Candrawati dan Kuat Ma’ruf?
Yang pasti Deolipa Yumara Deolipa memberikan sinyal bahwa semua terjadi karena ada hubungan ‘tabu’ antara atasan dengan bawahan.
Dugaan hubungan tabu yang menjadi buah bibir di lingkaran mereka.
Berawal dari skandal ini yang diduga menyebabkan mereka yang terlibat harus menghilangkan Brigadir J karena disebut-sebut mengetahui aib ini.
BACA JUGA:Mutasi di Polres Tebo, Ini Nama-namanya Berdasarkan Surat Telegram Kapolda Jambi
Deolipa Yumara mengatakan bahwa motif Ferdy Sambo membunuh Brigjen Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigjen J karena ada hasutan.
Apalagi Brigadir J tahu banyak soal Putri Candrawati termasuk Ferdy Sambo.
Deolipa membantah tudingan bahwa Putri Candrawathi dilecehkan Brigadir J.
Bantahan ini berdasarkan percakapannya dengan Bharada E.
BACA JUGA:Gara-Gara Ini, Malam Tadi Warga Tempino Jambi Sempat Hentikan Sejumlah Truk Angkutan Batu Bara
Brigadir J diduga mengetahui hal-hal terlarang yang dilakukan Putri Candrawathi, dan Kuat Ma'ruf di Magelang.
Menurut cerita yang diterima Deolipa dari Bharada E, Saat di Magelang hanya ada empat yakni Brigjen J, Susi (ART), Kuat Ma’ruf (ART), Putri Candrawathi.
Bharada E sempat membahas adanya dugaan hubungan tidak sah antara Kuat Maruf dan Putri Candrawathi.
“Si Eliezer dan Brigadir J ini sudah tahu tentang bau (hubungan terlarang) itu,” kata Deolipa di Tv One Selasa 30 Agustus 2022. *
Artikel ini juga tayang di Disway.id, dengan judul Main Gendong Nyonya Duren Tiga