MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Masyarakat atau pengguna jalan di Kabupaten Tanjab Timur, saat ini mengeluh.
Ini terkait adanya kerusakan jalan yang cukup parah di dua sisi Oprit Jembatan Muarasabak, atau segmen jalan yang menghubungkan jalan raya dengan jembatan tersebut.
Tiap harinya, mobilitas kendaraan yang melintasi oprit tersebut cukup tinggi.
Hal ini dikarenakan, Jembatan Muarasabak tersebut adalah urat nadi arus lalu lintas kendaraan yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan lima kecamatan yang ada di Kabupaten Tanjab Timur.
BACA JUGA:Penambahan Lintasan di Zabak Nasional Sirkuit Digeber, untuk Ajang Drag Race
BACA JUGA:Satpolairud Tanjab Timur Intens Melakukan Patroli Hingga ke Perbatasan Kabupaten
Baik pengendara dan masyarakat sekitar akan menghadapi dua situasi miris di jalan tersebut.
Jika memasuki musim kemarau atau tingkat curah hujan yang minim, maka debu-debu yang berterbangan akan di jumpai di lokasi tersebut, terutama saat arus lalu lintas kendaraan cukup tinggi.
Sedangkan di saat memasuki musim penghujan, kubangan lumpur akan dijumpai di dua sisi oprit jembatan tersebut.
Kondisi ini, tentunya dapat mengganggu arus lalu lintas kendaraan dan juga dapat membahayakan keselamatan pengendara akibat kondisi jalan yang licin.
BACA JUGA:Siapa Pemilik Gudang BBM Ilegal yang Digerebek Polres Kerinci, Ini Penjelasan Polisi
BACA JUGA:Anaknya Meninggal di Pesantren Gontor, Ibu Asal Palembang Ini Curhat ke Hotman Paris
Asrul, salah satu pengendara motor asal Kecamatan Nipahpanjang yang kerap melintasi jalan tersebut berharap, pemerintah melalui dinas terkait hendaknya bisa mengatasi permasalahan ini dengan segera.
Agar para pengguna jalan bisa aman saat melintasi jalan tersebut.
"Pas saya mau ke Jambi lewat jalan ini, kalau musim panas debunya banyak nian. Tapi kalau sudah musim hujan, belumpur jalan ni. Kadang ada orang naik motor yang jatuh terpeleset di lumpur jalan tu," ujarnya.