JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Polri akan menggunakan alat tes kebohongan untuk mengungkap kasus pembunuhan Brigadir J.
Alat deteksi kebohongan ini akan digunakan kepada lima tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.
Hal ini sudah dikonfirmasi oleh Dir Tipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi.
"Ya benar. Namanya uji Polygraph," kata Brigjen Andi Rian Djajadi.
BACA JUGA:Terkait Isu Perselingkuhan Putri dan Kuat Ma'ruf, Ini Pernyataan Tegas Komjen Agus Andrianto
BACA JUGA:7 Anggota Geng Motor di Jaluko Dibebaskan, Kok Bisa?
Nantinya alat itu akan membantu mengungkap apakah para tersangka kasus pembunuhan Brigadir J berbohong atau tidak.
Pertama-tama yang diperiksa dengan alat tes kebohongan itu oleh pihak Bareskrim Polri yakni Bripka Ricky Rizal.
Bripka RR ternyata sudah melakukan pemeriksaan dengan alat tes kebohongab itu pada Senin, 5 September 2022.
Kebohongan Bripka RR bisa terbukti apabila apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang sudah ia sampaikan sebelumnya atau tidak pas dengan berkas perkara yang ada.
BACA JUGA:Harga BBM Naik, Sejumlah Sembako di Pasar Sengeti Kabupaten Muaro Jambi juga Merangkak Naik
BACA JUGA:Cek Harga Tiket Konser TXT di Jakarta dan Cara Pembeliannya, Dibuka 6 September 2022
Sekadar informasi, uji Poligraf adalah perangkat atau prosedur yang mengukur dan mencatat beberapa indikator fisiologis. Seperti tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan konduktivitas kulit saat seseorang sedang bertanya dan menjawab serangkaian pertanyaan.
Keyakinan yang mendasari penggunaan poligraf adalah bahwa jawaban yang menipu akan menghasilkan respons fisiologis yang dapat dibedakan dari yang terkait dengan jawaban yang tidak menipu.
Akan tetapi tidak ada reaksi fisiologis spesifik yang terkait dengan kebohongan, sehingga sulit untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memisahkan mereka yang berbohong dari mereka yang mengatakan yang sebenarnya. (Risto Risanto/disway.id)
Artikel ini juga tayang di disway.id
Dengan judul bersiap alat ini akan ungkap semua kebohongan dari ucapan tersangka kasus pembunuhan brigadir j