Namun jika sudah apendisitis berat atau khususnya yang sudah perforasi biasanya akan disarankan untuk melakukan tindakan operasi yang disebut apendiktomi.
Apendiktomi merupakan tindakan operasi yang dilakukan untuk membuang organ apendiks dari tubuh.
BACA JUGA:Korupsi Dana Simpan Pinjam Perempuan PNPM di Tebo, Segini Kerugian Negara Menurut Ahli
BACA JUGA:Nikita Mirzani sebut Kasus Nindy Ayunda Seperti Kasus Ferdy Sambo
Pengangkatan usus buntu atau apendiks di sistem pencernaan tidak akan menyebabkan masalah jangka panjang, karena usus buntu juga tidak berperan penting pada orang dewasa.
Perlu diketahui, hingga saat ini penyakit usus buntu atau apendisitis belum dapat diobati dengan pengobatan herbal apa pun.
Oleh sebab itu, daripada mencari pengobatan yang belum pasti benar, lebih baik mencari pertolongan medis guna menghindari terjadinya komplikasi dari radang usus buntu.
Penyakit usus buntu yang tidak diobati berisiko menimbulkan komplikasi yang berbahaya, antara lain : peritonitis, yaitu infeksi di lapisan dalam perut atau peritoneum.
BACA JUGA:Harga BBM Naik, Sejumlah Sembako di Pasar Sengeti Kabupaten Muaro Jambi juga Merangkak Naik
BACA JUGA:Kondisi Cuaca dan Kasus Microsleep Driving Jadi Penyumbang Angka Lakalantas di Tanjab Timur
Kondisi ini ditandai dengan nyeri hebat yang terus menerus di seluruh bagian perut, demam, dan detak jantung yang cepat.
Peritonitis dapat terjadi ketika usus buntu pecah dan infeksi menyebar hingga ke seluruh rongga perut.
Peritonitis yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan kematian.
Kondisi ini harus diatasi dengan pemberian antibiotik dan bedah terbuka secepatnya, untuk mengangkat usus buntu dan membersihkan rongga perut.
BACA JUGA:Kejati se-Indonesia Wajib Baca, Ini Instruksi Jaksa Agung ST Burhanuddin Terkait Belanja Tak Terduga
BACA JUGA:Jefri Nichol Minta Maaf soal Pernyataannya tentang Anak Ferdy Sambo