Ia menyebutkan abrasi yang terjadi dikarenakan tanah yang terkikis air sungai Pengabuan sehingga terjadi longsor.
BACA JUGA:Komnas HAM Usai Dituding Bela Putri Candrawathi : Gak Usah Dibahas Lagi
Kejadian ini merupakan yang ketiga kalinya. Di mana sebelumnya, terjadi pada 13 Oktober 2021, yang kedua pada 18 Juni 2022 di tempat yang sama.
"Masih ada potensi abrasi susulan saat air pasang dikarenakan tidak adanya penghalang tanah (cerucup) dan kultur tanah tidak keras yang dapat berimbas empat rumah yang posisinya sangat dekat dengan lokasi abrasi," ujarnya.
Keempat rumah yang berpotensi terjadi abrasi saat ini telah dikosongkan oleh pemilik rumahnya dan saat ini tinggal menumpang di rumah saudara masing-masing.
"Rumah itu saat ini sudah kosong, karena dikhawatirkan terjadi abrasi susulan," tutupnya.*