JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - KSAD Jenderal Dudung Abdurachman meminta jajarannya menghentikan protes secara terbuka kepada anggota Komisi I DPR itu.
Hal ini dilakukannya pasca Anggota Komisi 1 DPR RI Effendi Simbolon meminta maaf secara terbuka.
Dirinya menekankan agar para prajurit tidak lagi menyampaikan kemarahannya di media sosial.
"Saya tekankan kepada seluruh prajurit, saya lihat di media sosial banyak yang menyampaikan kemarahannya. Saya minta hentikan, cukup, beliau pun hari ini sudah minta maaf," ujar Jenderal Dudung, Rabu.
BACA JUGA:Pangdam II/Swj Beri Arahan Kepada Prajurit, PNS dan Persit Korem 042/Gapu
BACA JUGA:Pemprov Jambi Bantu Dana Perbaikan Jalan Rusak di Talang Duku, Warga Akhirnya Hentikan Blokade
Dia mengatakan TNI akan tetap solid, meskipun ada yang menyebut hubungan dirinya dengan atasannya, panglima TNI, tidak baik.
"TNI pada umumnya tetap solid, tidak ada perbedaan-perbedaan. Kalau saya dengan Pak Andika ada perselisihan sedikit itu biasa, perbedaan itu biasa. Pejabat lama dengan pejabat baru itu biasa. Siapa pun, di sini ada bupati, wakil bupati berbeda itu biasa," ucap Dudung seperti dikutip dari JPNN.com
Dia mengatakan Simbolon punya hak konstitusional sebagai anggota DPR, tetapi juga TNI AD, punya kehormatan dan harga diri. Ini yang tidak boleh diganggu.
TNI AD melaksanakan tugas-tugas baik di daerah operasi maupun di tempat lain membantu rakyat.
BACA JUGA:Tuntut Kompensasi ke PT SMS, Aliansi Warga Dusun Kembang Alai Tebo Gelar Demo
BACA JUGA:Update Harga Emas Pegadaian Kamis 15 September 2022, Turun nih..Waktunya Borong
Dia juga yakin yang disampaikan Simbolon tidak mewakili DPR apalagi mewakili partai politik di mana dia bernaung, yaitu PDI Perjuangan, yang menjadi partai berkuasa saat ini.
Setahu saya PDI Perjuangan itu juga sangat dekat dengan TNI AD dan perhatian dengan wong cilik. Anggota Komisi I (DPR) semuanya baik karena selama ini hal-hal yang baik disampaikan. Kalau disampaikan TNI AD seperti gerombolan, lebih-lebih dari ormas itu menyakitkan bagi saya," imbuh Jenderal Dudung.
Sebelumnya, Effendi Simbolon dinilai telah membuat pernyataan kontroversial dengan menyebut TNI seperti gerombolan atau ormas, dalam rapat dengar pendapat bersama Panglima Jenderal Andika Perkasa di Kompleks DPR/MPR, Jakarta, beberapa waktu lalu. *