JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sistem Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) atau seleksi nasional berdasarkan prestasi pada 2023 mengalami transformasi.
Ya, jika sebelumnya, siswa IPS tidak diperkenankan untuk memilih jurusan IPA. Namun kini lintas prodi itu diizinkan.
Sekarang, siswa dapat lebih leluasa memilih program studi tujuan di perguruan tinggi.
"Artinya tidak ada batasan anak IPA harus pilih ini dan itu, yang IPS hanya IPS dan sebagainya, itu enggak ada," kata Ketua Tim Pelaksana Persiapan Seleksi Masuk PTN 2023, Budi Prasetyo, dikutip Jumat 16 Maret 2022.
BACA JUGA:Meneropong Suara Masyarakat Menuju Pemilu 2024
Selain itu, kata Budi, pada seleksi ini siswa tidak akan dilihat berdasarkan mata pelajaran tertentu.
Seperti sebelumnya, jika siswa jurusan IPA dalam melamar program studi IPA yang hanya dilihat ialah skor mata pelajaran fisika, kimia, biologi dan matematika.
"Artinya rerata mata pelajaran itu diperhitungkan," ucapnya.
Menurut Budi, skor lain dari mata pelajaran tertentu dapat mempengaruhi atau menjadi alat ukur prestasi yang mendukung seorang siswa di prodi yang dia pilih.
BACA JUGA:Pemerintah akan Salurkan Bansos untuk Lansia hingga Anak Yatim Desember 2022
"Maka nilai mapel pendukung sangat dibutuhkan untuk proses pembelajaran di perguruan tinggi dan itu tepat," terangnya.
Kendati dibuat peraturan baru seperti itu, para siswa bertanggung jawab atas pilihan prodinya.
"Artinya, siswa diharapkan bisa memilih prodi dengan mengukur kemampuannya terlebih dahulu," ujarnya.