Penutupan PPPJ Angkatan 79, Ini yang Ditekankan Jaksa Agung

Rabu 21-09-2022,15:38 WIB
Editor : Gita Savana

Butuh waktu setidaknya 20 tahun bagi saudara untuk membangun sebuah reputasi baik sebagai seorang Jaksa, dan hanya 5 menit saja untuk menghancurkannya, untuk itu ketika saudara tergoda untuk melakukan penyimpangan, agar pikirkan segala dampak buruk dan resiko yang harus ditanggung oleh saudara, keluarga dan institusi ini.

BACA JUGA:Vendor Reklame Mulai Bongkar Papan Reklame di depan Transmart, Begini Situasinya 

BACA JUGA:Tegaskan Sengketa Direksi Bukan di PHI, Kuasa Hukum PT HAL Hadir Ahli

Pada kesempatan ini, Jaksa Agung mengingatkan tentang pentingnya menggunakan hati nurani dalam setiap pelaksanaan penegakan hukum saudara sebagai seorang Jaksa.

Penegak hukum tanpa hati nurani ibaratkan hewan buas yang dapat melukai siapa saja, penegakan hukum tanpa hati nurani pun layaknya jasad tanpa ruh atau jiwa sehingga tidak memiliki arti.

“Mengapa sampai hati nurani menjadi penting untuk selalu dikedepankan oleh setiap penegak hukum, karena beranjak dari tataran empiris, penegakan hukum dewasa ini cenderung mengedepankan legalitas-formal pada aspek kepastian hukum, daripada keadilan dan kemanfaatan hukum yang lebih substansial bagi masyarakat,” ujar Jaksa Agung. 

Jaksa Agung menyampaikan, hati nurani adalah pelita dari seorang Jaksa, yang dapat digunakan untuk menerangi kegelapan penegakan hukum yang terjadi di negeri yang kita cintai ini. 

BACA JUGA:BREAKING NEWS : Sejumlah Papan Reklame Tak Berizin di Kota Jambi Dibongkar Siang Ini 

BACA JUGA:Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Pelayanan Terhadap Nasabah

Melalui hati nurani, saudara akan mendengar suara kebenaran yang mengarahkan kepada jalan keadilan, karena Inti nurani adalah rasa keadilan. Ingat! rasa keadilan tidak ada dalam buku, tidak pula ada dalam teks undang-undang, melainkan ada di dalam setiap Hati Nurani.

“Saya ingatkan sebagai Jaksa yang nantinya akan terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat, saudara harus memiliki akhlak yang baik, menjaga adab serta menjunjung tinggi moral dan etika. Saudara harus mampu selalu menjaga martabat dan harga diri saudara sebagai Jaksa dan menjaga marwah institusi Kejaksaan karena kompetensi ilmu pengetahuan yang dimiliki harus mengikuti adab dan etika, tidak pernah mendahuluinya dan tidak pernah menghancurkannya. Saya ingatkan kepada anak-anakku sekalian, bahwa di atas ilmu ada adab, yang harus dipegang teguh serta junjung tinggi, kapanpun dan dimanapun saudara bertugas,” ujar Jaksa Agung. 

“Jaksa yang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata. Selamat bertugas!” pesan Jaksa Agung. 

Amanat disampaikan oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam Penutupan Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan LXXIX (79) Gelombang I Tahun 2022 pada Rabu 21 September 2022 bertempat di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia.*

Kategori :