CISOLOK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pasca-gempa bermagnitudo (M) 5,5 yang berpusat di Kabupaten Bayah, Banten pada Minggu 9 Oktober 2022, arus Sungai di Sukabumi meluap.
Akibatnya, dua rumah dan satu pabrik pembuatan tahu hanyut di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jabar terbawa arus Sungai Cibareno yang tengah banjir.
Disampaikan Kapolsek Cisolok AKP Aguk di Sukabumi, Minggu bahwa selain rumah yang hanyut, terjadi juga beberapa kerusakan pada rumah warga.
Hanya saja untuk korban jiwa belum ada laporan kehilangan anggota keluarga ataupun yang terbawa harus sungai.
BACA JUGA:Waduh, 3 Oknum Polisi Ini Maling Motor, Begini Nasibnya
BACA JUGA:Peredaran Miras dan Aktivitas Geng Motor di Jambi, Ini yang Dilakukan Polda Jambi
"Selain yang terbawa hanyut ada satu rumah warga yang rusak dan belasan lainnya terendam, namun, kami belum menerima laporan adanya korban jiwa pada kejadian ini," katanya seperti dikutip dari JPNN.com
Rumah serta satu pabrik tahu yang hanyut tersebut berada di Kampung Cilumayan, RT 01/09, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok.
Kemudian satu rumah yang rusak berada di Kampung Bantarkalapa, RT 04/10, Desa Pasirbaru.
Sementara untuk belasan rumah yang terendam tersebar di Kampung Bantarkalapa dan Cilumayan.
BACA JUGA:Cek Syaratnya, BSU Tahap 5 Cair Besok
BACA JUGA:Gempa Magnitudo 5,5 di Banten, Terasa Hingga Jakarta
Tidak hanya perumahan warga yang terendam tetap beberapa fasilitas lainnya ikut terendam seperti SDN Sudalarang di Kampung Bantarkalapa, dan sawah sekitar tiga hektare terendam air Sungai Cibareno yang meluap.
Menurut Aguk, hingga saat ini personelnya masih berada di lokasi banjir bandang untuk memantau perkembangan kondisi bencana, dan debit arus Sungai Cibareno masih tinggi.
Sementara, Kepala Desa (Kades) Pasir Baru Hidayah menambahkan ada sekitar 66 kepala keluarga (KK) yang terancam rumahnya hanyut terbawa arus Sungai Cibareno yang meluap tersebut.