MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sejak beberapa waktu yang lalu, warga yang menempati rumah nelayan di Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjab Timur kerap menghadapi permasalahan banjir yang masuk ke kawasan perumahan yang khusus dihuni oleh keluarga nelayan tradisional setempat.
Akibat kondisi tersebut, membuat akses jalan menuju ke perumahan nelayan yang berada di Kelurahan Mendaharailir tersebut menjadi tergenang dan menyisakan jalan dengan kondisi becek ketika banjir telah berlalu.
Menyikapi hal ini, pihak kecamatan setempat terus berupaya agar hal tersebut tidak terjadi berlarut-latur yang membuat penghuni perumahan nelayan menjadi kesulitan untuk beraktivitas melalui jalan utama tersebut.
Camat Mendahara Amri Juhardy saat diwawancarai terkait hal tersebut mengatakan, saat musim pasang tinggi yang biasanya terjadi pada bulan 11 hingga bulan 1, kawasan perumahan nelayan tersebut dan jalan menuju kesana akan terendam banjir.
BACA JUGA:Horeeee FIFA
BACA JUGA:Aturan Baru,Pakaian Adat akan Menjadi Seragam Sekolah SD hingga SMA
"Hal tersebut sudah kita usulkan ke instansi terkait untuk memecahkan pokok permasalahan yang terjadi di perumahan nelayan tersebut Dan alhamdulillah di tahun ini Pemkab Tanjab Timur melalui Dinas PUPR sudah membuat tanggul di sekitar lokasi tersebut. Dan karena keterbatasan APBD, jadi pembangunannya bertahap," ucapnya.
Pembangunan tanggul ini sudah mulai dilakukan mulai dari arah perumahan nelayan hingga ke sungai tiga dengan panjang sekitar 4 km. Dan diharapkan dengan pembangunan tanggul ini bisa mencegah luapan pasang tinggi air laut masuk ke kawasan perumahan tersebut.
"Saya mewakili masyarakat yang ada di perumahan nelayan dan masyarakat di Kecamatan Mendahara mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Tanjab Timur dan instansi terkait yang telah merespon terkait permasalahan yang selama ini kerap terjadi di wilayah perumahan nelayan itu. Sebab, tanggul ini juga bisa menahan luapan air pasang tinggi yang biasa masuk dan menggenangi akses utama atau akses keluar masuk ke kecamatan ini," ujar Amri.
Ia juga menjelaskan, saat ini Pemerintah Kecamatan Mendahara masih mengusahakan terkait usulan peningkatan jalan menuju ke perumahan nelayan tersebut.
BACA JUGA:Dewan Minta Jokowi Hati Hati Soal Instruksi Mobil Listrik
BACA JUGA:Soal Capres Pendamping Anies, Nasdem : Perspektifnya Kami Serahkan ke Anies
"Kalau panjang jalan utama dari perumahan nelayan menuju jalan protokol, panjangnya itu sekitar 1 km," jelasnya.
Kawasan perumahan nelayan tersebut memiliki bangunan siap huni sebanyak 50 unit, dan hingga saat ini masih ada sebagian unit yang masih kosong pasca ditinggal penghuni sebelumnya yang telah membangun rumah sendiri di luar kawasan perumahan nelayan tersebut.
"Penghuni perumahan nelayan tersebut selalu berganti-ganti. Karena, nelayan yang sebelumnya menempati lokasi tersebut ada yang kehidupannya sudah mapan, dan sudah membangun rumah sendiri di luar lokasi perumahan tersebut," ungkapnya.