JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Meskipun saat ini ekonomi Indonesia dalam kondisi yang menghawatirkan akibat resesi global, namun Presiden Joko Widodo tetap mengebut realisasi kereta cepat Jakarta-Bandung.
Apa alasannya Jokowi tidak menunda realisasi kereta cepat ini?
Ini karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin Kereta Cepat Jakarta Bandung bakal menguatkan daya saing Indonesia.
"Kami harapkan dengan kereta api cepat Jakarta-Bandung ini mobilitas orang dan barang bisa menjadi cepat dan meningkat, kemudian daya saing kita juga akan makin kuat," kata Jokowi saat meninjau Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, 13 Oktober 2022.
BACA JUGA:Kadis Perindag Kabupaten Tebo Tak Tahu Soal Mobil Tera Ulang Berubah Warna dan Nomor Polisi
BACA JUGA:Rizky Billar Ditahan, Ini Penampakannya Menggunakan Baju Tahanan
Presiden Jokowi berharap kereta cepat Jakarta-Bandung turut memunculkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di sepanjang jalur yang dilewati.
"Kemudian ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Jakarta ada, di Bandung ada, kemudian di Kabupaten Bandung juga terjadi," ujarnya seperti dikutip dari JPNN.com
Kepala Negara menyatakan berdasarkan laporan yang diperolehnya, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 88,8 persen dari keseluruhan.
Jokowi mengakui proses pembangunan sempat menemui kendala saat pembuatan terowongan di tunnel 2 dan tunnel 11.
BACA JUGA:Harga Karet Murah, 2.000 Hektare Kebun Karet Beralih ke Sawit
BACA JUGA:Ini Harga dan Spesifikasinya, Oppo A77s Resmi Diluncurkan di Indonesia
"Memang ada masalah karena memang tanahnya yang sangat sulit dikendalikan, tetapi alhamdulillah sekarang sudah selesai," katanya.
Presiden memperkirakan kereta cepat Jakarta-Bandung bakal rampung dan bisa mulai beroperasi pada Juni 2023.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan jajaran menteri untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan. Sebab, tekanan krisis finansial global yang makin tinggi.