Lebih khusus dikatakan: “Untuk stroke iskemik, konsumsi buah dan sayuran 200 g/hari yang lebih tinggi dan konsumsi total serat makanan 10 g/hari yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko masing-masing 13 persen dan 23 persen lebih rendah.”
BACA JUGA:Ada Kejanggalan di APBD Merangin, Puluhan Masyarakat Merangin Geruduk Kantor Bupati Dan DPRD
BACA JUGA:Ini Keunggulannya, Mercedes-Benz AMG Rilis SUV Listrik Pertama
Studi tersebut mengemukakan beberapa alasan mengapa ada hubungan antara buah dan sayuran dengan penurunan risiko stroke.
“Mengingat hubungan terbalik yang kuat dari serat dengan total dan stroke iskemik yang diamati dalam penelitian saat ini dan dalam penelitian sebelumnya, seperti yang dijelaskan di bawah, hubungan antara buah dan sayuran dan risiko stroke mungkin sebagian didorong oleh kandungan seratnya,” katanya.
“Juga telah disarankan bahwa buah dan sayuran dapat bermanfaat karena menyediakan berbagai mikronutrien termasuk potasium dan folat.
“Suplemen kalium telah terbukti mengurangi tekanan darah dalam uji coba acak, sementara asupan folat yang lebih tinggi dapat menurunkan konsentrasi homosistein plasma, yang juga secara positif terkait dengan risiko stroke.
BACA JUGA:KPK Segera Bentuk Tim, Cek Kesehatan Lukas Enembe
BACA JUGA:Kapolri Peringatkan Kapolda: Tak Mampu Kembalikan Kepercayaan Publik, Akan Dievaluasi
“Buah dan sayuran juga merupakan sumber utama nitrat makanan, yang berkontribusi pada pembentukan oksida nitrat endogen, dan beberapa bukti menunjukkan bahwa mereka memiliki penurun tekanan darah dan sifat vasoprotektif.”
Artikel ini juga tayang di Disway.id, dengan judul Rutin Konsumsi Buah dan Sayur Setiap Hari Terbukti Turunkan Risiko Stroke Sebesar 13 Persen