Harga Pangan Tol Kemiskinan Provinsi Jambi

Selasa 01-11-2022,10:58 WIB
Editor : Jambi Independent

Dalam beberapa tahun terakhir, ada kecenderungan inflasi didorong fenomena nonmoneter. Ditilik dari sumbernya, inflasi lebih didorong sektor pangan (volatile foods) dan barang-barang yang harganya diatur pemerintah (administered goods).

Bagi rakyat, terutama yang miskin, instabilitas harga pangan akan mengekspos mereka pada posisi rentan.

BACA JUGA:Ramalan Karier Berdasarkan Zodiak, Libra, Jawaban yang Anda Tunggu Akan Datang Lebih Cepat Dari yang Anda Kira 

BACA JUGA:Kisah Cinta Zodiak Kamu, 01 November 2022, Scorpio, Beberapa percakapan hebat dan hidup siap untuk Anda

Warga miskin di perdesaan membelanjakan 74% pendapatan keluarga untuk pangan. Dari semua jenis pangan, beras paling dominan, menguras 32% pendapatan keluarga miskin perdesaan.

Jika harga pangan, terutama beras naik, mereka harus merelokasikan keranjang belanja guna mengamankan isi perut.

Cara pertama, memangkas dana pendidikan dan kesehatan. Jika cara ini belum cukup, jumlah dan frekuensi makan dikurangi. Selain itu Jenis pangan murah jadi pilihan. Jika ini terjadi jangan heran inflasi pangan akan membuat angka putus sekolah meningkat dan kurang gizi.

Dampaknya, konsumsi energi dan protein menurun. Bagi orang dewasa, ini berpengaruh pada produktivitas kerja dan kesehatan.

BACA JUGA:Zodiak Kamu, 01 November 2022, Aries, Orang-Orang Akan Mendengarkan Anda Lebih Dari Biasanya 

BACA JUGA:Ini Penjelasan Polres Pamekasan Terkait Massa Pencinta Habib Rizieq yang Kepung Polisi Menggunakan Celurit

Buat ibu hamil/menyusui dan balita, akan memperburuk kecerdasan anak.Harus diakui, Indonesia tergolong tertinggal dalam pengaturan pangan, terutama pengendalian harga.Tidak usah jauh-jauh, dengan provinsi tetangga saja, kita ketinggalan.*

Kategori :