"Pak FS ini adalah seorang ayah bagi anak-anak. Saya pun seorang ayah bagi anak-anak saya. Jadi bagaimana kebalikannya peristiwa ini. Pak Ferdy Sambo jadi saya, saya jadi Pak Ferdy, ujar Samuel Hutabarat sembari melihat Ferdy Sambo yang duduk sejajar dengan para pengacaranya.
BACA JUGA:Khusnul Nusakambangan
BACA JUGA:Ini Penjelasan Hotman Paris Terkait Nikita Mirzani yang Terancam 12 Tahun Penjara
"Dengan begitu sadis, nyawa anak saya ataupun nyawa anak dia saya ambil secara paksa di rumahnya sendiri, bagaimana perasaan dia," tanya Samuel Hutabarat menambahkan.
Ayah dari Brigadir J juga menyampaikan pesan kepada Putri Candrawathi soal pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo kepada anaknya Brigadir J yang sangat sadis.
"Begitu juga kepada ibu Putri, ibu Putri seorang perempuan, yang kami dengar selama ini baik-baik saja di rumah tempat anak kami tinggal. Seorang perempuan itu berhati nurani yang sangat halus, begitu di rumahnya kejadian sadis itu, di mana ada keibuannya. Bagian perasaanya," ucapnya.
Rosti mengaku hatinya hancur seketika saat pertama kali mengetahui Yosua tewas dibunuh. Putri dan Ferdy Sambo terlihat menunduk ketika Rosti menjelaskan bagaimana kepribadian Yosua yang dikenalnya sebagai anak yang baik.
BACA JUGA:BKKBN Bersama DPR RI Kampanye Cegah Stunting dengan Hidup Sehat
BACA JUGA:Satu Unit Rumah di Rantau Rasau, Kabupaten Tanjab Timur Terbakar
"Hancur hati kami mendengar dalam keadaan sehat Yosua harus dirampas nyawanya," ujar Rosti.
Rosti juga terlihat menangis di hadapan Ferdy Sambo dan Putri ketika jaksa penuntut umum (JPU) menunjukkan bukti foto luka-luka pada tubuh Yosua di persidangan.
Pada saat itu, Samuel menjelaskan beberapa luka pada tubuh anaknya. Jaksa lantas menunjukkan beberapa foto pada luka Yosua untuk mengkonfirmasi kembali kepada Samuel.
Saat Samuel menjelaskan, Rosti tampak tidak bisa menahan nangis. Beberapa kali dia terlihat mengelap air matanya dengan tisu.
BACA JUGA:Satu Unit Rumah di Rantau Rasau, Kabupaten Tanjab Timur Terbakar
BACA JUGA:Jenis Investasi Ini Tetap Cuan di saat Resesi
Ferdy Sambo dan Putri selaku terdakwa tampak mencatat setiap keterangan Samuel. Putri juga nampak menatap tegas layar di ruang sidang yang menampilkan beberapa foto luka pada tubuh Yosua.