JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -Pemerintah Indonesia menyiapkan mobil anti peluru pada acara menyambut para tamu peserta KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G20 yang diadakan di Nusa Dua, Bali.
Hal ini dilakukan atas permintaan delegasi untuk keamanan para tamu yang hadir.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama dikutip melalui YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Selasa 8 Nopember 2022
“Ini Perjalanan panjang untuk penyiapan memfasilitas bagi delegasi yang akan hadir di KTT G20 ini dari mulai Tanggal 21 september 2022 sampai sekarang,” ujarnya.
BACA JUGA:Detik-detik Kakek 71 Tahun Tabrakan Diri ke Kereta Api di Cengkareng, Kondisinya Mengenaskan
BACA JUGA:Pemeran Kebaya Merah Ternyata Sepasang Kekasih, Sudah Bikin 92 Video Porno
“Kita bertugas untuk menyiapkan infrakstustur dan logistik dari KTT. G 20. Mulai dari delegasi sampai datang di bandara hingga kepulangannya. Juga permintaan salah satu delegasi menyediakan mobil anti peluru," tambahnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan armada khusus mobil listrik nerta mobil anti peluru dałam jumlah terbatas untuk mengantar para tamu VVIP, delegasi dalam kegiatan G20 di Nusa Dua, Bali, 15 hingga 16 Nopembert 2022.
Setya pun menambahkan, meski begitu ada tamu G20 yang punya permintaan khusus, yaitu kendaraan anti peluru.
Selain itu, ada negara yang meminta kendaraan anti peluru. Indonesia sebagai tuan rumah mengizinkan untuk tamu negara yang bakal hadir untuk membawa sendiri.
BACA JUGA:Terungkap! Ternyata Hanya Segini Bayaran Pemeran Kebaya Merah untuk Pembuatan Video Syur
Menurut Setya, pemerintah juga bernegosiasi terkait jumlah delegasi yang dibawa. Sebab, hal tersebut terkait dengan daya tampung penginapan serta lalu lintas.
"Supaya traffic di Nusa Dua dan sekitarnya tidak menjadi stuck karena banyaknya delegasi yang hadir," jelas Setya.
Jadi tentu saja di setiap KTT apalagi KTT besar seperti G20 ini group of twenty, ada yang anggapan sebagai Giant Twenty karena negaranya negara besar semua, dalam hal ekonomi, itu selalu ada dinamika permintaan fasilitas khusus, akomodasi yang khusus karena mereka membawa rombongan dalam jumlah yang sangat besar,” jelasnya.