JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Cukup mengejutkan bahwa sebuah apartemen di Jakarta Selatan disulap jadi pabrik sabu.
Menariknya, pabrik sabu tersebut dibuat oleh dua orang warga dari Iran. Tak tanggung tanggung, lab sabu di apartemen dua warga Iran memproduksi narkoba jenis sabu dalam jumlah besar.
Brigjen Pol Jayadi selaku Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menjelaskan bahwa dalam keramik yang diterima oleh tersangka MHD terdapat serbuk yang merupakan sabu setengah jadi.
Serbuk tersebut kemudian akan di oleh di lab sabu apartemen menjadi kristal sabu siap edar.
BACA JUGA:Ingat, 12 November Diperingati Sebagai Hari Ayah Nasional, Ini Sejarahnya
BACA JUGA:Hingga November, Serapan APBD Tebo Baru Capai 66 Persen, Ini Penyebabnya
Lab sabu atau pabrik sabu yang menjadi tempat produksi narkoba golongan methamfetamin ini terbongkar setelah pihak kepolisian mengamankan salah satu tersangka yang menerima kiriman paket di trotoar depan Kantor Pos Pasar Baru.
Dalam penangkapan tersebut, tersangka berinisial MHD (35) saat itu baru menerima paket keramik dari Jerman berisikan sabu setengah jadi.
Hal ini bisa jadi tersangka merupakan pengedar narkoba jaringan internasional.
Setelah melakukan pengembangan, pihak kepolisian berhasil membongkar lab tempat pembuatan sabu atau laboratorium masak sabu (narcotics kitchen lab) yang berlokasi di sebuah apartemen di bilangan Jakarta Selatan.
BACA JUGA:Rumah Warga Sekitar JBC Kebanjiran, Dewan Minta PT Putra Kurnia Properti Tanggungjawab
BACA JUGA:Atlet Andalan Kalsel: Energen Champion SAC Efektif untuk Cari Bibit Atletik
Dalam pengerebekan lab sabu apartemen tersebut pihak kepolisian juga mengamankan dua tersangka warga negara asing (WNA) asal Iran.
Dua tersangka asal Iran yang ditangkap masing-masing berinisial MHD (35) dan AK (25).
Kedua tersangka tersebut mempunyai peran masing-masing, di mana MHD berperan sebagai penerima paket dan AK berperan sebagai 'tukang masak' sabu.