JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Gubernur Jambi Al Haris menggelar rapat penanganan angkutan batu bara bersama sejumlah pihak seperti BPJN, Ditlantas Polda Jambi, Dinas Perhubungan dan sejumlah OPD pada Minggu, 27 November 2022 malam.
Dalam rapat tersebut, membahas perbaikan jalan yang rusak di wilayah Sridadi Kabupaten Batanghari dan solusi menangani kemacetan di sana.
"Benar, sementara kita stop angkutan sementara angkutan batu bara, kita dapat laporan dari Balai Jalan bahwa mereka akan bekerja selama 3 Minggu, jika ini dilakukan maka akan sangat berdampak pada ekonomi kita," kata Al Haris saat diwawancarai pada Senin, 28 November 2022.
Kata Al Haris, sektor pertambangan adalah sektor terbesar kedua yang menyumbang devisa bagi Jambi maka dirinya berharap bahwa sektor pertambangan ini akan terus berjalan seiringan dengan perbaikan jalan.
BACA JUGA:Sebanyak 680 Ribu Penanak Nasi Akan Dibagikan Gratis untuk Masyarakat
BACA JUGA:5 Penyakit yang Mengintai Jika Kurang Minum Air Putih
"Maka dari itu tadi malam kita ambil langkah dengan meminta Tim Terpadu dari Korem 20 orang, dari Ditlantas 30 orang, Satpol PP 20 orang, Perhubungan 20 orang untuk mengatur di sana agar tidak terjadi kemacetan," ungkapnya.
Ditegaskan Gubernur, pihaknya masih mempertimbangkan beberapa upaya yang akan diterapkan agar angkutan batu bara dapat berjalan seiring dengan perbaikan jalan yang rusak.
"Mungkin sebelah kiri bekerja lakukan pengecoran, lajur sebelah kanan kita buka namun diatur satu jam lewat angkutan batu bara nya, satu jam lagi masyarakat tapi ini masih dikaji lebih lanjut," tegasnya.
Dijelaskan Gubernur dirinya tidak ingin memaksakan keadaan. Untuk itu, dirinya meminta Ditlantas Polda Jambi dan Dinas Perhubungan untuk melakukan pengecekan ke lokasi.
BACA JUGA:Universitas Dinamika Bangsa Gelar Wisuda ke-17 TA 2021-2022
BACA JUGA:Ini Kata Ahli Cara agar Anak Gemuk dan Sehat, Cek Ya Bunda...
"Target pengecoran itu lima hari, kalau memang tidak bisa maka kita tunggu lima hari itu baru bisa jalan, intinya saya minta jangan sampai tiga Minggu angkutan batu bara ini tidak jalan, karena itu menyangkut dari ekonomi sopir-sopir kita yang jumlahnya banyak juga," pungkasnya. *