"Maka dari itu tadi malam kita ambil langkah dengan meminta Tim Terpadu dari Korem 20 orang, dari Ditlantas 30 orang, Satpol PP 20 orang, Perhubungan 20 orang untuk mengatur di sana agar tidak terjadi kemacetan," ungkapnya.
BACA JUGA:Leopard Shooting Club Perbakin Jambi Siapkan Atlet Menembak Potensial untuk Provinsi Jambi
BACA JUGA:Ini yang Terjadi Jika Mengkonsumsi Tahu Secara Berlebihan
Ditegaskan Gubernur, pihaknya masih mempertimbangkan beberapa upaya yang akan diterapkan agar angkutan batu bara dapat berjalan seiring dengan perbaikan jalan yang rusak.
"Mungkin sebelah kiri bekerja lakukan pengecoran, lajur sebelah kanan kita buka namun diatur satu jam lewat angkutan batu bara nya, satu jam lagi masyarakat tapi ini masih dikaji lebih lanjut," tegasnya.
Dijelaskan Gubernur dirinya tidak ingin memaksakan keadaan. Untuk itu, dirinya meminta Ditlantas Polda Jambi dan Dinas Perhubungan untuk melakukan pengecekan ke lokasi.
"Target pengecoran itu lima hari, kalau memang tidak bisa maka kita tunggu lima hari itu baru bisa jalan, intinya saya minta jangan sampai tiga Minggu angkutan batu bara ini tidak jalan, karena itu menyangkut dari ekonomi sopir-sopir kita yang jumlahnya banyak juga," pungkasnya. *