JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Orang tua salah satu siswa yang terlibat dalam aksi minum minuman keras di SMAN 5 Kota Jambi, angkat bicara setelah anaknya terancam dikeluarkan dari Sekolah.
AT, merupakan orangtua salah satu siswa yang terlibat mengaku keberatan dengan sanksi yang diberikan pihak sekolah kepada anaknya yang berada di kelas XII IPA.
"Sekarang masih sekolah, tapi cuma sampai sebatas selesai ujian semester ini," katanya kepada Jambi Independent.
Dengan keputusan itu, disampaikannya bahwa dirinya merasa keberatan karena pendidikan anaknya di SMA tinggal hitungan bulan.
BACA JUGA:Ini Cara yang Dilakukan Kelurahan Beliung untuk Antisipasi Geng Motor
BACA JUGA:Ciptakan Situasi Kamtibmas, Polda Jambi Turunkan Tim Operasi Pekat, Ini Hasilnya
"Saya sempat minta tolong, tapi pihak sekolahnya tetap mau mengeluarkan jadi saya gimana ya, namanya tanggung sebentar lagi kan sudah ujian akhir, kemana anak saya dipindahkan, sekolah mana yang mau menerima," ujarnya.
Dia pun menceritakan pengakuan anaknya soal kejadian yang terjadi di sekolahnya. Disampaikannya bahwa anaknya ikut menyumbang sebesar Rp 20 ribu dalam membeli minuman alkohol itu. Selanjutnya anaknya turut minum tetapi diakui hanya satu teguk.
"Tetapi pas penggerebekan engga ada, diakuinya minum, tapi engga mabuk, seandainya kalau mabuk, pasti gak sampai rumah kata anak saya," ujarnya.
Sebelumnya dia sudah mendatangi pihak sekolah pada Kamis minggu lalu, setelah adanya pemanggilan pihak sekolah.
BACA JUGA:Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono Pimpin Upacara HUT ke-72 Polairud
Saat berada di sekolah, dia bertemu kepala sekolah, wakil kepala sekolah kesiswaan, dia sempat disuruh buat surat perjanjian dengan bunyi tanpa paksaan.
Dia tidak menjelaskan secara detail soal bunyi dan isi di dalam perjanjian tersebut, namun ditegaskannya surat perjanjian itu dibuat dalam keadaan terpaksa.
"Iya sih disuruhnya buat surat perjanjian, cuma saya berat, tapi mereka yang nyuruh gitu, terpaksalah saya buat," pungkasnya.