JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Diakui atau tidak, kualitas Air Sungai Batanghari kondisinya terun memburuk. Faktornya banyak, salah satu yang paling utama adalah karena masih maraknya aktifitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
Kualitas air Sungai Batanghari yang terus memburuk ini juga membawa dampak buruk terhadap populasi ikan di sana.
Dijelaskan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi Temawisman, bahwa tingkat kematian ikan di sungai Batanghari masih tinggi yaitu mencapai 40 persen, ini merupakan salah satu dampak dari aktivitas peti.
"Tingkat kematian ikan itu tinggi, karena kondisi Sungai Batanghari dampak PETI dari tahun sebelumnya sampai saat ini sepertinya tidak ada kemajuan bahkan kualitas air menurun," katanya kepada Jambi Independent belum lama ini.
BACA JUGA:Waduh, Ribuan Warga di Daerah Perbatasan Muaro Jambi Resmi Jadi Warga Sumatera Selatan
BACA JUGA:3 Vitamin Ini Wajib Dikonsumsi saat Tubuh Lemas dan Meriang
Menurut Tema untuk mengatasi masalah tersebut secara teknis perikanan untuk menjaga kelangsungan hidup ikan di keramba ampung, bisa diatasi dengan mengurangi jumlah ikan didalam kerambah.
"Antisipasinya cuma yang biasanya diisi 5.000 kita isi 3.000, agar mereka tidak berebut oksigen," tambahnya.
Semakin tahun aktivitas PETI semakin membahayakan kelangsungan hidup ikan di Sungai, sekarang harapan hidup ikan di sungai sekitar 60 persen.
"Kita tetap memberikan bantuan bibit, baik keramba jaring apung,maupun sungai, dan danau, kalau untuk nelayan seperi alat tangkap jaring itu tetap diberikan setiap tahunnya," tutupnya. *