BENGKULU, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Batu Jung Pantai Way Hawang Bengkulu cukup menarik perhatian.
Pasalnya, keindahan pantai dan ada batu besar di tengah laut, ternyata ada kaitannya dengan Legenda Si Pahit Lidah
Karang berbentuk jung, atau dalam bahasa lokal berarti perahu memiliki keterkaitan legenda Si Pahit Lidah di zaman Sriwijaya.
Konon, menurut cerita rakyat bebatuan karang yang bisa dinikmati hingga saat ini dahulunya adalah sebuah perahu.
BACA JUGA:Ramalan Karier Berdasarkan Zodiak, Virgo, Buat Catatan Hati-Hati Hari Ini
BACA JUGA:Batu Jung Way Hawang Bengkulu, Destinasi Wisata yang Cocok Dikunjungi saat Libur Nataru
Seketika perahu atau jung, tersebut berubah menjadi batu karang karena kutukan si pahit lidah.
“Menurut cerita yang saya dengar di kalangan masyarakat Kaur, dahulunya terdapat sebuah kapal yang sedang mencari ikan.
Lantas datanglah seorang bapak yang disebut si pahit lidah, berjalan ke sekitar tepian pantai.
Sang bapak ingin meminta api pada si pemilik kapal. Namun, panggilan sang bapak tersebut tidak dihiraukan oleh pemilik kapal.
BACA JUGA:4 Pengobatan Alami untuk Turunkan Asam Lambung
BACA JUGA:Rifda Widi
Sehingga, Si Pahit lidah murka dan dikutuknya lah kapal itu menjadi batu. Maka berubahlah kapal tersebut menjadi batu. Jika kita lihat, bentuk batu tersebut sepintas mirip sekali dengan sebuah kapal atau perahu,” papar Lukman (53), warga Desa Way hawang Kabupaten Kaur.
Secara ilmiah, belum terungkap sejak kapan batu unik tersebut menghiasi lautan Way Hawang.
Misteri keberadaan batu tersebut hanya terungkap dari dua mitos, berbau folklor alias cerita rakyat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.