Bahan bakar pengganti Pertalite ini dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan disinyalir mampu meningkatkan kesejahteraan pengguna sepeda motor.
Haryo juga mengungkapkan, emisi gas buang CNG rendah sehingga aman bagi lingkungan dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
”Komposisi utama pada CNG untuk sepeda motor adalah metana yang bersih dan beroktan tinggi yang mampu memberikan manfaat performa mesin yang baik dan gas buang yang ramah lingkungan,” ulas dia.
Dalam pengaplikasiannya nanti, pihaknya akan melakukan pengujian konversi CNG sebanyak 100 ribu unit sepeda motor.
BACA JUGA:Harus Tahu, 5 Fakta Unik Prabumulih, Kota Nanas di Sumatera Selatan
BACA JUGA:4 Bentuk Tanjak Palembang, Penutup Kepala Asal Sumatera Selatan yang Pernah Dilarang Belanda
Haryo menjelaskan, nantinya sepeda motor tersebut akan memasangkan ukuran tabung CNG 14 x 53 cm.
Dengan ukuran tabung yang kompak tersebut sehingga dapat ditempatkan pada sisi sepeda motor tanpa mengurangi kenyamanan dalam berkendara.
Tabung compressed natural gas (CNG) terbuat dari material baja yang berstandar keselamatan tinggi.
Memiliki kapasitas 2.5 liter atau setara premium (lsp) yang mampu menyuplai bahan bakar hingga 100 km dalam sekali pengisian penuh.
BACA JUGA:Resep Cuko Pempek Asli Palembang, Kental dan Otentik Khas Sumatera Selatan
BACA JUGA:Ini Pesan Kapolda Jambi untuk Bintara Remaja
Selain untuk penggunaan di sepeda motor, Haryo juga menjelaskan jika CNG ini juga akan diaplikasikan pada kendaraan lain, di antaranya kapal nelayan, kendaraan roda empat kecil serta truk.
Adapun penambahan konversi pada kendaraan roda empat, PGN memproyeksikan sebanyak 1000 truk serta bus dan 18.000 kendaraan kecil.
Hal ini sejalan dengan wujud nyata di mana BBG telah digunakan oleh kendaraan seperti taksi, bajaj, dan bus Trans Semarang.