MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Salah satu permasalahan utama yang acap kali dijumpai di Kabupaten Tanjab Timur, yaitu terkait kerusakan jalan utama.
Jalan utama di Kabupaten Tanjab Timur ini, yang menjadi akses sentral mobilitas masyarakat setempat.
Terlebih, di saat memasuki musim penghujan seperti saat ini. Kerusakan jalan yang masih berlandaskan tanah kerap terjadi dan menghambat arus lalu lintas kendaraan, baik itu roda dua maupun roda empat.
Semestinya, ini harus menjadi perhatian khusus bagi pemangku jabatan dan instansi terkait untuk bisa mengatasinya dengan segera, agar tidak menimbulkan gunjingan di tengah masyarakat.
BACA JUGA:Pencari Cuan Merapat! Dapat Saldo DANA Rp200 Ribu Setiap Hari Hanya Lakukan 5 Langkah Ini
BACA JUGA:3 BBM Ini Resmi Dihapus Awal Tahun 2023, Begini Nasib Pertalite dan Pertamax
Seperti di Kecamatan Muarasabak Timur, kerusakan jalan utama penghubung antar beberapa kecamatan dan ibu kota kabupaten masih sering ditemui, dan itu menjadi momok tersendiri bagi pengendara yang hendak melintasinya.
Camat Muarasabak Timur M Darohim saat diwawancarai ketika meninjau kerusakan jalan Provinsi yang juga terjadi di jalur lintas utama yang berada Desa Lambur II, Kecamatan Muarasabak Timur menuturkan, untuk di wilayahnya, terdapat tiga titik kerusakan jalan utama.
"Kalau di Kecamatan Muarasabak Timur ini, ada tiga titik kerusakan jalan utamanya, yang merupakan akses penghubung antar beberapa kecamatan dengan ibukota kabupaten," tuturnya.
Dimana, dua kerusakan tersebut terjadi di jalan yang merupakan kewenangan Provinsi, yakni yang ada di Desa Siaudalam dan di Desa Lambur II. Sementara satunya lagi ada di Kelurahan Muarasabak Ulu, yang merupakan ruas jalan kewenangan Pemkab Tanjab Timur.
BACA JUGA:Link Video Porno Kebaya Hijau Diburu, Pemerannya Ternyata Model Dewasa dan Punya Salon Kecantikan
BACA JUGA:Asiik...!! Hanya Berkunjung ke Website Ini, Bisa Dapat Saldo DANA Gratis Rp 1, 3 Juta
Untuk kerusakan di ruas jalan yang ada di Desa Lambur II ini, pihak kecamatan sudah mengajak seluruh kades dan masyarakat untuk bersama-sama membantu pemasangan galar dengan cara syawada.
"Untuk rekanan, kami sudah meminta untuk pengisian material batu di jalan yang rusak ini. Tapi karena beberapa waktu belakangan ini sering hujan, kerusakan ini jadinya belum bisa ditangani dengan maksimal," ujarnya.
Kemudian, Darohim juga menyebutkan, untuk kerusakan jalan yang terjadi di depan Ponpes Wali Petu, rt 22, Desa Siaudalam, masyarakat sudah bergotong royong memperbaikinya dengan membeli batang pohon kelapa yang akan dipasang didalam lubang jalan yang rusak tersebut.