"Berawal dari situlah timbul niatan pelaku untuk melakukan pelecehan seksual terhadap korban," lanjut Eko.
BACA JUGA:36 Personel Polres Sarolangun Terima Kenaikan Pangkat
Dijelaskan lebih lanjut, awalnya korban melihat di jadwal operasi, akan ada jadwal operasi.
Namun karena status operasi tersebut masih tertulis cadangan, TF bertanya kepada pelaku yang kebetulan sebagai asisten dokter operasi.
"Jadi operasi?" tanya TF. Basok kemudian menjawab jadi.
Kemudian TF menanyakan apakaj operasi tak dilakukan di Kamar Operasi 2.
BACA JUGA:Innalillahi, Ayah 2 Anak di Tanjab Barat Tewas Gantung Diri
BACA JUGA:Melawan Polisi, Spesialis Pembobol Alfamart di Jambi Ini Akhirnya Roboh Dipelor
Oleh pelaku, dikatakan akan dilakukan di kamar operasi 7.
Kemudian ketika korban hendak berjalan menuju kamar operasi 7 persisnya di depan kamar operasi 2, pelaku menarik korban.
Piggang atas korban dipegang dengan kedua tangannya.
"Sini lah dulu, cepat-cepat nian, nak ke mano," rayu pelaku.
BACA JUGA:Ingat, Malam Ini, Polda Jambi Stop Mobilisasi Angkutan Batu Bara
BACA JUGA:PPKM Resmi Dicabut: Tetap Jaga Prokes, Bansos dan Vaksin Covid-19 Berlanjut Sampai 2023
Kaget, TF langsung menghardiknya. "Ngapain ! saya ngak mau," katanya. Kemudian pelaku mendorong korban hingga masuk ke dalam kamar operasi 2. Di dalam kamar tersebut korban dipojokkan di sebelah kanan pintu hingga korban tersandar di dinding.