Di mana seperti diketahui, harga minyak mentah dunia dalam beberapa bulan terakhir ini sudah mengalami sedikit penurunan dibandingkan pada pertengahan tahun ini yang mencapai di atas US$ 100 per barel.
Mengutip data Revinitiv, perdagangan Kamis, 29 Desember 2022 harga minyak mentah Brent terpantau merosot 1,2% menjadi US$82,26 per barel.
Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate harganya US$78,4 per barel, anjlok 0,7%.
BACA JUGA:Innalillahi, Ayah 2 Anak di Tanjab Barat Tewas Gantung Diri
BACA JUGA:Melawan Polisi, Spesialis Pembobol Alfamart di Jambi Ini Akhirnya Roboh Dipelor
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan bahwa setiap penurunan harga minyak mentah US$ 1 per barel maka dampaknya akan setara dengan melemahnya nilai tukar rupiah hingga Rp 150 per US$.
"Hitungan ReforMiner setiap penurunan harga minyak US$ 1 per barel dampaknya setara dengan pelemahan nilai tukar rupiah Rp 150 per US$," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Jumat, 30 Desember 2022.
Dengan begitu, Komaidi menilai Rupiah yang mengalami pelemahan saat ini, maka setara dengan perhitungan US$ 10 per barel harga minyak mentah.
Sehingga Dia menilai harga BBM diperkirakan masih belum bisa turun akibat pelemahan Rupiah yang terjadi.
BACA JUGA:Kapan Jalan Tol Betung-Jambi Mulai Dibangun? Ini Perkembangannya
BACA JUGA:Ganti Rugi Lahan Tol Betung-Jambi, Warga Ini Terima Rp17 Juta
"Rupiah telah mengalami pelemahan yang setara dengan sekitar US$ 10 per barel harga minyak. Artinya jika harga minyak turun sampai US$ 10 per barel dari asumsi, harga BBM belum bisa turun akibat rupiah yang melemah tersebut," jelasnya.
Tahun Baru Perkuat Pertashop
Sementara itu, hadapi tahun baru, pertamina perkuat Pertashop untuk Menyuplai BBM & LPG di Jalur Sulit.
Pertamina terus memperkuat Pertashop untuk menyuplai BBM dan LPG di wilayah yang aksesnya sulit.
Pertashop menjadi andalan Pertamina untuk mendistribusikan BBM ke wilayah perdesaan dan wilayah yang memiliki potensi bencana selama libur Nataru.