JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) merupakan kewajiban bagi perusahaan yang termuat dalam undang-undang.
Perusahaan diwajibkan untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat yang berada di lingkungan tempat operasional perusahaan.
“Sejatinya, TJSP tidak sebatas kewajiban. Ia adalah kebutuhan agar perusahaan dapat terus melakukan kegiatan usahanya secara berkelanjutan,” ungkap Cipta Wibama, Administratur PT Sari Aditya Loka (SAL).
Menurutnya, TJSP harus menjadi darah daging perusahaan itu sendiri, sehingga semua kegiatan usaha memiliki dampak positif bagi masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Peraturan Terbaru, Polri akan Tanam Chip dan QR Code di Pelat Kendaraan
BACA JUGA:Razia PETI di Dusun Sungai Telang, Polres Bungo Amankan 2 Pelaku dan 2 Ekskavator
Suku Anak Dalam merupakan salah satu bagian masyarakat yang hidup berdampingan dengan PT SAL. Olehnya, perusahaan yang bergerak pada perkebunan kelapa sawit ini terus mengembangkan program yang memiliki manfaat bagi mereka.
Pada bidang pendidikan, perusahaan telah membina 13 Sanggar Belajar dan 1 unit asrama wisma Madu Rimbo, 199 siswa yang duduk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Taman Kanak-kanak.
Kemudian 196 siswa yang duduk di tingkat SD, 14 siswa yang duduk di SMP, 9 siswa yang duduk di SMA/SMK , dan 3 siswa yang kuliah.
Bejujung dan Besiar adalah salah satu contoh SAD binaan PT SAL yang mampu berkuliah di Jurusan Agribisnis Universitas Jambi. Serta Fauzan yang sekarang sekolah di Polbangtan Bogor.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Sekda Tanjab Barat Kecelakaan di Betung, Begini Kondisinya
BACA JUGA:Jika Tol Betung-Jambi Selesai Dibangun, Wilayah Mana Saja yang Dilewati?
Saat ini siswa binaan tersebut sedang menyelesaikan kuliahnya dan sudah melakukan penelitian dan penyuluhan di lingkungan SAD.
Guru menjadi penopang utama bagi dunia pendidikan. Karenanya, PT SAL juga memberikan guru-guru yang kompeten bagi pendidikan suku anak dalam yang juga biasa disebut orang rimba. Sebanyak 16 Guru disiapkan untuk mendukung kemajuan SAD.