JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Musim kemarau diprediksi akan dimulai sekitar bulan April-Mei mendatang. Seperti musim kemarau sebelumnya, ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) masih menjadi ancaman di Provinsi Jambi.
Mengingat, Provinsi Jambi memiliki lahan gambut yang luas, yang kemungkinan bisa terbakar saat musim kemarau tiba.
Pemprov Jambi telah mengikuti rapat koordinasi khusus (Rakorsus) pada pekan lalu. Hasilnya Provinsi Jambi diingatkan oleh Menkopolhukam, karena menjadi daerah yang sangat berpotensi terjadi Karhutla.
Sekda Provinsi Jambi, Sudirman mengatakan, pihak daerah juga sudah diwanti-wanti, akan ada kemarau panjang atau kekeringan sekitar 4 bulan, pada Juni hingga September.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: 2 Anak di Kuala Tungkal Jadi Korban Perdagangan Orang, ‘Dijual’ ke Pria Hidung Belang
BACA JUGA:Jadi Panjang, Pengerusakan Kaca Pintu Rumah Sakit Islam Arafah Dilaporkan ke Polisi
"Dan perlu ada kewaspadaan terhadap masalah ini," sebut Sudirman, Selasa 24 Januari 2023. Sudirman mengatakan, dalam perjalanannya di Provinsi Jambi telah terjadi Karhutla hebat di tahun 2015 dan 2019.
Sehingga tahun 2023 ini, semua pihak harus benar-benar waspada, karena ada siklus empat tahunan. "Ini karena sudah siklus 4 tahunan.
Lantaran dari 2015 hingga 4 tahun setelahnya gambut di bawahnya mongering, dan akan jadi bahan bakar," katanya.
Hal tersebut perlu diwaspadai dengan pencegahan utama saling sinergi antar Pemda, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), perusahaan dan masyarakat.
BACA JUGA:Truk Batu Bara Tabrak Gardu PLN, Dirlantas Polda Jambi: Kita Tahan 1 Bulan
Menurut Sudirman, secara umum penyebab Karhutla di Jambi terdiri dari dua fakto. Pertama faktor alam, karena lahan gambut yang dalam sekitar 5 meter di bawah tanah. Yang kedua faktor manusia.
"Lahan gambut cukup luas ada di Kabupaten Muaro Jambi (Kumpeh dan Londrang), Tanjab Barat dan Tanjab Timur (Sadu)," katanya.
Penanganan yang akan dilakukan nantinya, dilakukan patroli rutin. Lalu juga akan dilakukan pasukan TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni yang akan menetap di titik lokasi rawan.