JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Down-syndrome adalah kelainan jumlah kromosom ke-21, sedangkan autisme tidak dipengaruhi oleh kromosom.
Anak dengan autisme memiliki tiga gangguan dalam perkembangannya, yaitu dalam komunikasi dan interaksi, perilaku, serta gerakan dan ucapan yang sering diulang-ulang. Hal ini menyebabkan anak dengan autisme mengalami kesulitan dalam berbahasa dan mengendalikan perilaku. Bahkan dalam banyak kasus, anak dengan autisme kerap bertindak agresif. BACA JUGA:Bukan Hanya Rumah Tangga yang Rusak, Perselingkuhan Juga Bisa Merusak MentalDown Syndrome adalah Kondisi Kelainan Kromosom
Seorang anak akan mewarisi kedua gen dari orangtuanya.
Gen-gen ini dibawa dalam kromosom.
Ketika sel yang membentuk janin berkembang, seharusnya setiap sel menerima 23 pasang kromosom dengan total 46 kromosom yang separuhnya berasal dari ibu dan separuh lagi dari ayah.
Jika salah satu kromosom tidak terpisah dengan baik, maka seorang anak akan dilahirkan dengan salinan tambahan dari kromosom ke-21 mereka.
Kondisi ini disebut dengan down syndrome dan menyebabkan keterlambatan dan kecacatan perkembangan fisik dan mental.
Ada 3 tipe down syndrome yang berbeda, yaitu:
-Trisomy 21, adanya salinan ekstra kromosom 21 di setiap sel.
BACA JUGA:Puluhan Mobil Truk Batu Bara Masuk Kota Jambi Disuruh Putar Balik
-Mosaikisme, ketika seorang anak lahir dengan kromosom ekstra di beberapa tapi tidak di semua sel nya.
-Translokasi, hanya memiliki bagian ekstra dari kromosom 21. Totalnya ada 46 kromosom namun salah satunya memiliki tambahan potongan kromosom 21.
Down syndrome juga pada umumnya membawa beberapa komplikasi kesehatan seperti kelainan jantung kongenital, kemampuan pendengaran dan penglihatan yang rendah, leukemia, hipotiroid, dan lain-lainnya.
Mereka pun rentan terhadap berbagai macam infeksi.
Autisme adalah Gangguan Perkembangan Saraf